Abstract:
Suatu perusahaan pasti menginginkan perusahaannya tersebut dapat memiliki
growth opportunites yang sangat baik dan tidak mengalami financial distress
dikemudian hari, maka dari itu diperlukan conservatism accounting bagi manajer
dalam menyajikan laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh growth opportunities dan financial distress terhadap conservatism
accounting pada perusahaan textile & garment yang terdaftar di PT. Bursa Efek
Indonesia baik secara parsial maupun simultan.
Objek penelitian ini adalah growth opportunities, financial distress dan
conservatism accounting. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan textile &
garment yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Skala yang digunakan adalah skala
rasio. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa
data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan 2010-2014. Populasi dari
penelitian ini yaitu terdapat 16 perusahaan textile & garment yang terdaftar di PT.
Bursa Efek Indonesia. Terdapat pengambilan sample dalam penelitian ini yang telah
memenuhi kriteria-kriteria, hanya terdapat 9 sample yang akan dilakukan penelitian.
Metode analisis data yang dilakukan dengan menggunakan analisis linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan bahwa Growth
Opportunities dan Financial Distress berpengaruh secara bersama-sama terhadap
Conservatism Accounting. Secara parsial, growth opportunities tidak berpengaruh
terhadap conservatism accounting dengan nilai signifkansi uji 0,700 lebih besar dari
0,05 maka uji tidak signifkan dan financial distrees berpengaruh signifikan negatif
dengan nilai signifkansi (0,003) lebih kecil dari α = 0.05. Saran yang diberikan adalah
adalah bagi perusahaan meningkatkan dan memperhatikan kembali penyajian laporan
keuangan agar perusahaan tidak mengalami kebangkrutan, pemerintah sebagai
regulator diharapkan bisa mendukung perkembangan perusahaan textile & garment
melalui kebijakan dan kewenangan yang dimilikinya dan bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan dapat menggunakan rentang periode yang lebih panjang dan variabel
penelitian yang lebih banyak.