Abstract:
Kualitas madu dapat dilihat berdasarkan perbedaan parameter standar dan
aktivitas antibakteri. Dalam penelitian ini kualitas madu yang dibandingkan
adalah kualitas Madu Manuka dan Madu Rahmi menggunakan dua parameter di
atas. Adapun parameter standar yang diuji dalam penelitian ini meliputi uji
organoleptis, uji keasaman, uji kadar air dan indeks bias. Sementara untuk uji
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif (Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis) dan bakteri Gram negatif (Pseudomonas aeruginosa,
Escherichia coli) dengan menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)
menggunakan metode difusi agar dan pengujian potensi antibakteri dengan
menggunakan pembanding kloramfenikol dan tetrasiklin HCl. Hasil yang
diperoleh Madu Manuka dan Madu Rahmi memenuhi persyaratan organoleptis,
sedangkan untuk keasaman, indeks bias dan kadar air tidak memenuhi persyaratan
yang ditentukan SNI dan US Standar. Hasil uji KHM Madu Manuka dan Madu
Rahmi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif. Hasil uji potensi Madu Manuka terhadap bakteri Staphylococcus
aureus setara dengan 9958,598 ppm kloramfenikol, sedangkan hasil uji potensi
Madu Manuka setara dengan 36,2 ppm tetrasiklin HCl. Hasil uji potensi Madu
Manuka dan Madu Rahmi terhadap bakteri Bacillus subtilis setara dengan
7449,624 ppm dan 15162,164 ppm kloramfenikol, sedangkan hasil uji potensi
Madu Manuka dan Madu Rahmi setara dengan 341 ppm dan 430,4 ppm tetrasiklin
HCl. Dan hasil uji potensi Madu Rahmi terhadap bakteri Escherichia coli setara
dengan 14837,3 ppm kloramfenikol, sedangkan hasil uji potensi Madu Rahmi
setara dengan 1977,3 ppm tetrasiklin HCl.