Abstract:
Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu
kegiatan sosial perusahaan, dari tahun ke tahun semakin menjadi perbincangan.
Setiap perusahaan yang berbadan hukum PT wajib untuk memberlakukan CSR
pada kegiatan perusahaannya. Selain itu, kini CSR dapat dilakukan dalam bentuk
keterlibatan program atau kegiatan pengembangan komunitas (Community
Development). Hal ini dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ternama di Indonesia. Dengan
memiliki unit Community Development Center (CDC) yang terdiri dari Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan, Telkom selalu berupaya memberdayakan
masyarakat melalui program Broadband Learning Center yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Hal tersebut yang menarik penulis untuk melakukan penelitian mengenai
“Proses Operasional Public Relations dalam Program CSR “Broadband Learning
Center” Oleh CDC PT. Telkom, Tbk. Untuk Pengadaan Laboratorium IT PAUD
Al-Hidayah Desa Dayeuhkolot Bandung”. Adapun penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses operasional public relations dalam program CSR
“Broadband Learning Center” melalui tahap defining public relations problems,
planning and programming, taking action and communicating, dan evaluating the
program.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif
Analisis, dimana hanya menggambarkan dan memaparkan situasi dan peristiwa
yang terjadi di lapangan dan sesuai dengan fakta yang ada. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai pengamat dan terjun langsung ke lapangan. Sedangkan teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dimana sampel pada
penelitian ini ditentukan sesuai karakteristik penelitian.
Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan mengenai empat tahap proses
operasional public relations yang dilakukan CDC Telkom, dalam melakukan
program CSR “Broadband Learning Center” untuk pengadaan Laboratorium IT
PAUD Al-Hidayah. Kesimpulan keempat tahap tersebut yaitu: tahap defining
public relations problems yang dilakukan adalah pengamatan di lapangan dengan
mencari opini masyarakat dan menanggapi opini masyarakat, serta menetapkan
pihak-pihak yang akan terlibat dalam pelaksanaan program. Pada tahap planning
and programming yang telah dilakukan antara lain memproses proposal yang
masuk ke sekretariatan dan lebih fokus kepada perencanaan kegiatan yang akan
dilakukan. Tahap taking action and communicating CDC Telkom tidak bekerja
sendirian tetapi melibatkan KOPEGTEL sebagai pihak yang membeli bantuan dan
menyerahkan bantuan pada objek bantuan. Sedangkan pada tahap evaluating the
program dapat diketahui bahwa pelaksanaan program ini dinilai cukup efektif.
Namun terdapat beberapa perbaikan seperti kurangnya personil CDC Telkom
untuk mengontrol pelaksanaan secara langsung.