Abstract:
ABSTRAK
Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan nyeri yang terlokalisasi dibawah
costal margin dan diatas gluteal fold yaitu didaerah lumbosacral. Angka kejadian
NPB di negara berkembang lebih banyak dibandingkan dengan negara maju.
Prevalensi NPB di Indonesia pada tahun 2018 menurut Kementerian Kesehatan
sebesar 18%. Pada tahun 2018 ada sekitar 223 pasien yang menderita NPB di klinik
saraf RSUD Kota Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko NPB pasien klinik
saraf RSUD Kota Bandung periode Januari – Desember 2018. Penelitian ini berupa
deskriptif cross-sectional dengan teknik pengumpulan sampel total population
sampling.
Dari 76 data rekam medis yang terkumpul, terdapat 64,5% perempuan dan
35,5% laki – laki. Jenis pekerjaan cukup beragam yaitu IRT, penjahit, pelajar,
pedagang, petani, wiraswasta, karyawan, pengusaha, PNS, pensiunan, guru dan ada
juga pasien yang tidak berkerja. Dari beberapa jenis pekerjaan tersebut presentase
jenis pekerjaan terbesar pasien NPB pada penelitian ini yaitu IRT (43,3%).
Terdapat 17,1% pasien NPB ≤30 tahun, 19,7% berusia 31 – 40 tahun, 23,7%
berusia 41-50 tahun, dan usia ≥50 th sebesar 39,5%. Indeks masa tubuh pasien
NPB adalah 30,3% pasien dengan IMT normal, 1,3% underweight, 56,6%
overweight, dan 11,8% obesity.
Disimpulkan bahwa persentase tertinggi dari gambaran faktor risiko pasien
NPB klinik saraf RSUD Kota Bandung periode Januari – Desember 2018 yaitu
kelompok usia ≥50 th, jenis kelamin perempuan, pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga, dan kategori indeks massa tubuh overweight.
Kata Kunci: IMT, jenis kelamin, nyeri punggung bawah, pekerjaan, usia