Abstract:
ABSTRAK
Asap rokok mengandung bahan kimia berbahaya dan radikal bebas yang
berpotensi menimbulkan inflamasi, salah satunya ditandai dengan peningkatan
jumlah limfosit dan neutrofil pada darah. Delima merah (Punica granatum)
merupakan buah yang banyak mengandung polifenol flavonoid, punicalgin, tanin,
dan elagitanin yang berpotensi menghambat inflamasi yang terjadi akibat paparan
asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak etanol buah
delima merah terhadap jumlah limfosit dan neutrofil pada mencit yang dipapar asap
rokok. Subjek penelitian menggunakan 35 ekor mencit yang dibagi dalam 5
kelompok: kontrol positif, kontrol negatif, perlakuan ekstrak etanol buah delima
merah dosis 3,5gr/20grBB dan 7gr/20grBB, dan paparan asap rokok sekunder.
Paparan asap rokok diberikan 6 batang rokok/hari yang dilakukan selama 14 hari.
Limfosit dan neutrofil darah mencit diperoleh dari ekor mencit, yang kemudian
hitung melalui differential count. Analisis data jumlah limfosit dan neutrofil
menggunakan uji Anova.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang bemakna pada
pemberian ekstrak etanol buah delima merah terhadap penurunan jumlah limfosit
(p=0,000) dan neutrofil (p=0,034) pada mencit yang dipapar asap rokok (p<0,05).
Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan, ekstrak etanol buah delima berpotensi
menghambat inflamasi dengan dosis tertentu.
Kata kunci : Asap rokok, Delima Merah, Limfosit, Neutrofil.