dc.contributor.author |
Herdyawati, Nindya Syalmatu |
|
dc.date.accessioned |
2016-03-16T03:34:51Z |
|
dc.date.available |
2016-03-16T03:34:51Z |
|
dc.date.issued |
2016 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/3174 |
|
dc.description.abstract |
Penerapan pajak penghasilan di Indonesia diwajibkan bagi semua wajib pajak
yang sudah melebihi minimal kena pajak. Di Indonesia, jenis pajak ada berbagai
macam salah satunya adalah pajak penghasilan, dan pajak penghasilan merupakan
salah satu pendapatan pajak terbesar bagi negara. Bagi umat Islam di Indonesia hal
ini sangat memberatkan karena ada dua kewajiban yang harus ditunaikan,
membayar pajak dan membayar zakat. Berdasarkan hal ini maka masalah ini
menarik diteliti dari segi ekonomi Islam. Dengan rumusan masalah: 1) Bagaimana
konsep pajak penghasilan dalam ekonomi Islam?; 2) Bagaimana kewajiban pajak
penghasilan bagi umat Islam di Indonesia?; 3) Bagaimana analisis ekonomi Islam
terhadap kewajiban pajak penghasilan bagi umat Islam di Indonesia?. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pajak penghasilan dalam ekonomi
Islam, kewajiban pajak penghasilan bagi umat Islam di Indonesia, dan kewajiban
pajak penghasilan bagi umat Islam di Indonesia dari sisi ekonomi Islam.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan deskriptif analisis.
Deskriptif berarti menjelaskan secara apa adanya tentang Pajak Penghasilan yang
diterapkan di Indonesia khususnya bagi umat Islam, kemudian dianalisis dari
tinjauan Ekonomi Islam.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pajak penghasilan tidak
dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur’an dan Hadis. Istilah pajak penghasilan
baru ada pada zaman sekarang, sementara pada zaman pemerintahan Islam belum
ada pajak penghasilan secara khusus. Pajak yang dikenal dalam Islam adalah kharaj,
jizyah, dan ‘ushr. Pajak penghasilan merupakan kewajiban dari Negara tanpa
membedakan identitas agama, oleh sebab itu masyarakat Islam wajib mentaati
kewajiban tersebut karena negara sama dengan ulil amri yang harus ditaati
sebagaimana dalam surat An-Nisa ayat 59. Pembayaran pajak penghasilan
merupakan kewajiban mentasharufkan harta selain zakat kepada negara sebagai
salah satu bentuk peranan masyarakat dalam pembangunan negara. Pajak
penghasilan dikeluarkan setelah membayar zakat. Pengenaan pajak penghasilan bagi
umat Islam yang dikeluarkan untuk menciptakan kemaslahatan umum dan
merupakan salah satu cara distribusi harta dapat membantu mengurangi kesenjangan
sosial di masyarakat, dibolehkan karena sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
N. Eva Fauziah, Dra., M.Ag. |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Syar'iah (UNISBA) |
en_US |
dc.subject |
ekonomi Islam, pajak penghasilan |
en_US |
dc.title |
Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Penerapan Kewajiban Pajak Penghasilan bagi Umat Islam di Indonesia |
en_US |
dc.type |
Thesis |
en_US |