Abstract:
Perkembangan literasi media di Indonesia saat ini mulai kembali gencar. Saat
literasi media mulai menjadi buah bibir bagi setiap masyarakat yang sudah tidak
betah terhadap kondisi media yang tengah kacau. Media untuk saat ini, lebih
sering memprioritaskan kepentingan sendiri tanpa memikirkan kebenaran
informasi yang disampaikan.Berdasarkan fenomena tersebut, literasi media
semakin dibutuhkan masyarakat, dimana peran dari masyarakat perlu memahami
pentingnya setiap informasi yang diterima. Masyarakat tidak dapat dikategorikan
untuk memahami apa dan bagaimana itu media, sehingga peran Komisi Penyiaran
Indonesia sebagai lembaga independen pemerintah yang mengawasi penyiaran di
Indonesia dapat memberikan pendidikan media bagi masyarakat melalui
websitenya. Beberapa lembaga swadaya masyarakat mulai ikut mengembangkan
literasi media, salah satunya adalah Lembaga Remotivi. Hasil dari penelitian ini
menjelaskan konstruksi dari teks Komisi Penyiaran Indonesia dan Lembaga
Remotivi menjelaskan peran dari kedua lembaga ini dalam mengembangkan
literasi media yang ditinjau dari beberapa unsur penelitian. Peneliti menemukan
adanya perbedaan yang menonjol dari hasil temuan dan analisis yang dilakukan.
Perbedaan tersebut terlihat dari Komisi Penyiaran Indonesia lebih lambat dalam
mengembangkan literasi media. Sementara Lembaga Remotivi begitu intensif
mengembangkan literasi media terlihat dari sisi penggunaan tata bahasa dalam
teks yang berada di website lembaga ini.