Abstract:
Perkembangan pariwisata Kota Tasikmalaya saat ini memiliki peranan
yang berarti bagi perkembangan Kota Tasikmalaya, salah satunya yaitu adanya
wisata alam Situ Gede yang terletak di Kelurahan Linggajaya dan Kelurahan
Mangkubumi Kecamatan Mangkubumi. Meski berstatus sebagai obyek wisata
alam, perkembangan Situ Gede sebagai sarana irigasi untuk pertanian tidak
lepas dari peran pemerintah kolonial Hindia Belanda. Situ Gede menjadi tempat
tujuan wisata favorit karena danau ini merupakan obyek wisata satu-satunya
yang ada di wilayah Pemerintah Kota Tasikmalaya dan dekat dengan pusat kota.
Dengan adanya RTBL Situ Gede maka dapat meningkatkan perkembangan
objek wisata tersebut. Sebagai salah satu langkah agar pengembangan objek
wisata Situ Gede ini berjalan dengan baik dan optimal,maka perlu dikaji tentang
variable-variabel yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan agar dalam
pelaksanaannya dapat diperoleh strategi pengembangan yang tepat dengan
hasil yang optimal.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis supply dan demand, analisis regresi majemuk untuk mengetahui
persamaan permintaan wisatawan dan analisis SWOT untuk menentukan
strategi yang tepat untuk pengembangan Objek Wisata Situ Gede.
Pola pergerakan wisatawan yang berkunjung ke Situ Gede berasal dari
Tasikmalaya, Singaparna dan daerah sekitar Kota Tasikmalaya. Adapun yang
paling dominan adalah wisatawan asal Kota Tasikmalaya. Situ Gede memiliki
atraksi wisata diantaranya keliling pulau dengan menggunakan rakit dan jinak
merpati setiap hari minggu sore. Objek wisata ini tidak di informasikan dengan
baik sehingga banyak yang tidak mengetahui terdapat objek wisata alam di Kota
Tasikmalaya. Meskipun demikian ada saja wisatawan yang berkunjung ke Situ
Gede untuk melakukan kegiatan selain rekreasi seperti memancing dan
penelitian. Wisatawan yang berkunjung rata-rata berkunjung selama 1-6 jam.
Singkatnya waktu kunjungan wisatawan di Situ Gede dikareanakan sarana dan
prasarana yang kurang memadai hal ini mengakibatkan jumlah kunjungan
menjadi lebih sedikit. Melihat kondisi jumlah wisatawan yang tidak meningkat
maka dikaji mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi jumlah kunjungan
wisatawan. Dari hasil analisis diperoleh persamaan atau model permintaan
rekreasi yang terbentuk adalah: Y = 56.475 + 53.691V1 + 18.973V2 - 24.342V3 +
10.605V4 + 16.367V5 + 12.576V6 – 12.503V7 – 13.806V8 + 12.193 V9 dengan
variabel Sarana Prasarana (V1), Pelayanan (V2), Objek Daya Tarik Wisata (V3),
Keamanan (V4), Aksesibilitas (V5), Pengelolaan (V6), Tingkat Pendidikan (V7),
Jenis Pekerjaan (V8) dan Jumlah Pendapatan (V9).
Setelah analisis telah dilakukan maka diperoleh strategi memperbaiki
sarana dan prasarana yang sudah ada dan menambahkan sarana prasarana
yang belum ada. Selain sarana prasarana, aksesibilitas menuju objek wisata
harus diperbaiki, promosi dan informasi harus ditingkatkan, peran serta
masyarakat setempat harus ikut dilibatkan, dan konservasi terhadap flora dan
fauna yang ada di Situ Gede supaya kunjungan wisatawan semakin meningkat.