Abstract:
Penyandang Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau disebut odapus, akan mengalami
perubahan secara fisiologis dan psikologis. Odapus harus menerima kenyataan bahwa
penyakit ini merupakan penyakit yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Umumnya lupus menyerang wanita usia produktif, kenyataannya lupus juga menyerang
pada sebagian kecil pria. Subjek yang diteliti adalah odapus pria, hal selain karena
jumlahnya yang minoritas dibandingkan dengan odapus wanita, secara psikologis
terdapat perbedaan antara pria dan wanita serta belum banyak penelitian yang khusus
pada odapus pria. Odapus pria dalam penelitian ini termasuk dalam fase dewasa awal di
mana pada masa ini adalah masa-masa puncak perkembangan fisik. Lupus merupakan
penyakit yang muncul akibat kelainan fungsi sistem kekebalan tubuh. Akibat dari sistem
imun yang berlebih, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang
sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk
menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri ataupun mengubah dirinya dari keterpurukan
atau kesengsaraan dalam hidup, karena setiap orang itu pasti mengalami kesulitan
ataupun sebuah masalah (Grotberg), yang terdiri dari 3 aspek yaitu I Have, I Am, dan I
Can. Ketiga aspek tersebut tidak terlepas dari faktor pembentukannya yaitu building
blocks yaitu trust, autonomy, initiative, industry,dan identity. Tujuan dari penelitian ini
untuk memperoleh data mengenai gambaran resiliensi pada odapus pria dan memahami
aspek-aspek resiliensi I Have, I Am, dan I Can, serta faktor-faktor pembentuknya.
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran empiris mengenai
tingkat resiliensi dan faktor-faktor pembentuk yang dimiliki oleh odapus. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jumlah subjek dua orang
odapus pria. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur resiliensi yang
dikonstruksikan berdasarkan teori resiliensi dari Grotberg serta kuisioner dan wawancara
untuk memperoleh data mengenai faktor pembentuk resiliensi. Untuk alat ukur resiliensi
memiliki 143 item yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,572. Dari hasil penelitian,
diperoleh data mengenai resiliensi sebesar 100% odapus di kelompok ini memiliki tingkat
resiliensi yang cenderung tinggi. Hal ini juga didukung dengan presentasi setiap aspek I
Have dan I Am yang tinggi dan presentasi sedang pada aspek I Can. Artinya, secara
umum odapus di yayasan ini memiliki sumber kekuatan eksternal, kekuatan dari dalam
diri, dan memiliki kemampuan interpersonal dan problem solving skill.