Abstract:
Keberhasilan suatu proses pendidikan pendidikan sangat ditentukan oleh
banyak faaktor, salah satu faktor terpenting yang kadang dilupakan adlalah
mengenai pengelolan program hukuman. Kegiatan hukuman merupakan salah satu
metode penerapan disiplin dalam pendidikan di pondok pesantren. Pengelolan
program hukuman tahanus mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi hasil hukuman. Salah satu masalah hukuman dalam pendidikan adalah
pengelolaan program hukuman dengan metode tahanus yang terjadi di tingkat
Sekolah Menengah Atas, biasanya para lembaga pendidikan atau pada pondok
pesantren yang lain tidak menyelenggarakan program hukuman tahanus. Salah
satu lembaga pendidikan atau pondok pesantren yang menyelenggarakan program
hukuman dengan metode tahanus adalah Pondok Pesantren Al-Basyariyah Kab.
Bandung. Skripsi ini mencoba mengangkat permsalahan pengelolan program
hukuman tahanus bagi santri putra pada pondok pesantren Al-Basyariyah Kab.
Bandung.
Skripsi ini bertujuan untuk memperoleh data terkait perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi hasil program hukuman bagi santri putra pada pondok
pesantren Al-Basyariyah Kab.Bandung dengan menggunakan metode tahanus
Penelitian ini menggunakan metode deskiptif analitik dengan pendekatan
kualitatif. Pengeolahan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta
teknik analisis yang digunakan mengacu pada landasan teoritis yang digunakan
peneliti.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; (1) perencanaan
pengelolan program hukuman tahanus ini bertujuan untuk menjadikan para santri
menjadi pemimpin yang mutqin mutfaqih fiddin, berbudi luhur ikhlas beramal,
berbadan sehat dan memberikan efek jera.(2) pelaksanaan pengelolan program
hukuman tahanus dari tahun 1989 sampai saat ini program hukuman tahanus
masih dilaksanakan. (3) evaluasi pengelolaan program hukuman tahanus dibagi
menjadi dua yaitu evaluasi perhari dan evaluasi perbulan dan dilaksanakan
deng/an baik. Hal ini dapat diketahui dari data pelanggaran per tahunnya adanya
penurunan pelanggaran berat.
