dc.description.abstract |
Indramayu tercatat sebagai daerah nomor satu di Jawa Barat yang memiliki produksi
perikanan tangkap yang berkontribusi di Jawa barat, Namun belum ada kajian yang
menjelaskan mengenai komoditas unggulan yang berdaya saing. Karena memiliki jumlah
armada terbanyak di Jabar, maka produksi hasil tangkapan laut yang dihasilkan nelayan di
Indramayu menyumbangkan sekitar 75 persen produksi hasil tangkapan laut se-Jawa Barat.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi komoditas perikanan tangkap yang
berdayasaing di Kabupaten Indramayu. Serta memberikan arahan srategi untuk
meningkatkan sektor perikanan tangkap di Indramayu.
Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Pengolahan dan analisis data secara kuantitatif dengan Analisis Location Quotient dan Shift
Share, dilakukan untuk menentukan komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Indramayu. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran umum terkait
komoditas unggulan perikanan Kabupaten Indramayu. Selain itu, analisis deskriptif kualitatif
juga dilakukan dengan menggunakan Teori Berlian Porter untuk menganalisis dayasaing
komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan perhitungan nilai LQ menunjukkan bahwa Ikan Bawal Putih, Tembang, Ikan
Lidah, Peperek, Talang-Talang, Tongkol, Kerapu, Cucut, Dan Pari memiliki keunggulan
secara komparatif di Kabupaten Indramayu, namun berdasarkan kombinasi dari analisis
yang menggunakan Shift Share diperoleh bahwa dari beberapa jenis ikan yang unggul
secara komparatif tersebut hanya jenis ikan Peperek dan Tongkol yang memiliki
pertumbuhan yang cepat dan mempunyai daya saing dibandingkan dengan jenis ikan
lainnya. Sedangkan beberapa jenis ikan lainnya seperti Ikan Bawal Putih, Tembang, Ikan
Lidah, Peperek, Talang-Talang, Tongkol, Kerapu, Cucut, Dan Pari masih kurang
berkembang karena pertumbuhannya yang masih lambat, namun jika dari Pemerintah serta
Nelayan memiliki strategi lebih dapat meningkatkan jenis ikan tersebut dari sektor potensial
menjadi keunggulan secara komparatif seperti Peperek dan Tongkol. Subsistem pendukung
melibatkan koperasi nelayan, lembaga perbankan, lembaga penyuluhan perikanan, dan
DKP. Berdasarkan analisis keunggulan kompetitif menggunakan Teori Berlian Porter maka
dapat disimpulkan bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu
belum memiliki dayasaing yang optimal karena masih terdapat kendala dalam tiap
komponen dayasaing. Oleh karena itu perlu adanya arahan strategi untuk meningkatkan
pengembangan komoditas unggulan yang berdaya saing dalam pengembangan wilayah di
Kabupaten Indramayu. Adapun strategi yang dapat dilakakan tidak hanya dari segi kualitas
maupun kuantitiasnya dengan menggunakan peralatan canggih dan prosedur GMP (Good
Manufacturing Practice) dan SSOP (Standard Sanitation Operational Procedure). Selain itu
melakukan pensortiran bahan baku dan melakukan pengujian organoleptik dengan presisi
pada penerimaan bahan baku, serta peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia juga dapat
mempengaruhi tingkat daya saing perikanan tangkap yang terdapat di Kabupaten
Indramayu. |
en_US |