Abstract:
Depresi pada narapidana dapat disebabkan oleh hilangnya kemerdekaan di
lembaga pemasyarakatan sehingga menyebabkan narapidana tidak bisa sebebas
orang-orang yang berada diluar lembaga pemasyarakatan. Status narapidana di
anggap buruk oleh masyarakat, hal ini pula yang menjadi dasar timbulnya depresi
pada narapidana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat
depresi pada narapidana non residivis dan narapidana residvis di Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Banceuy Jawa Barat. Metode penelitian bersifat
analitik observasional dengan teknik sampling Cross Sectional. Subjek penelitian
adalah narapidana non residivis dan narapidana residivis di Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Banceuy Jawa Barat. Jumlah sampel yang diambil
sebanyak 54 orang dengan 27 orang narapidana non residivis dan 27 orang
narapidana residivis. Penelitian menggunakan Beck Depression Inventory (BDI)
yang berupa kuisioner dengan 21 pertanyaan. Hasil perhitungan dengan
menggunakan Fisher’s Exact didapat tingkat depresi antara narapidana non
residivis yang sebesar 62,96% depresi dan 37,04% tidak depresi. Narapidana
residivis yang mengalami depresi sebesar 22,21% sedangkan yang tidak depresi
mencapai 77,78%. Berdasarkan hasil tersebut terdapat perbandingan yang
signifikan antara tingkat depresi pada narapidana non residivis dan residivis. Hal
tersebut diperkirakan karena adanya gangguan kepribadian pada narapidana
residivis.