Abstract:
Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian pengaruh perbedaan pelarut ekstraksi
terhadap kadar senyawa yang berpotensi sebagai analgetik dari ekstrak daun dan
buah karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.). Ekstraksi senyawa
dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan
metanol. Pengujian mutu simplisia dilakukan melalui penetapan parameter
spesifik dan parameter non spesifik dari simplisia dan ekstrak. Pengukuran kadar
senyawa yang berpotensi analgetik pada sampel dilakukan dengan metode
spektrofotometer UV-Sinar tampak. Dari hasil penapisan fitokimia pada daun dan
buah karamunting diketahui positif mengandung senyawa tanin dan flavonoid
yang merupakan senyawa yang diukur kadarnya sebagai senyawa yang berpotensi
analgetik. Hasil KLT menujukkan bahwa terdapat senyawa yang sama antara
ekstrak daun dan buah pada ekstrak metanol yang berada pada Rf 0,81 dan 0,86;
pada ekstrak etil asetat yang berada pada Rf 0,04 dan 0,04; 0,69 dan 0,66; 0,8 dan
0,78; dan pada ekstrak n-heksan yang berada pada Rf 0,8 dan 0,81; 0,92 dan 0,9;
0,92. Hasil penetapan kadar senyawa flavonoid yang diperoleh menunjukkan
bahwa senyawa flavonoid lebih banyak terdapat dalam pelarut semi polar baik
pada ekstrak daun maupun buah. Hasil penetapan kadar flavonoid dalam ektrak
daun adalah 0,059% (n-heksan), 0,463% (etil asetat) dan 0,114% (metanol),
sedangkan dalam ekstrak buah 0,129% (n-heksan), 0,423% (etil asetat) dan
0,174% (metanol). Hasil penetapan kadar memperlihatkan bahwa tanin lebih
banyak terdapat dalam pelarut polar baik pada ekstrak daun maupun buah. Hasil
penetapan kadar tanin dalam ekstrak daun dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan
metanol berturut-turut adalah 0,038%; 0,061%; dan 0,089%. Di samping itu kadar
tanin dalam ekstrak buah dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol
berturut-turut adalah 0,048%; 0,058%; dan 0,076%. Hasil analisis statistik
menggunakan uji ANOVA dan uji Tukey memperlihatkan bahwa kadar flavonoid
dalam pelarut berbeda memiliki perbedaan yang signifikan. Adapun antara kadar
tanin dalam ekstrak n-heksan dengan ekstrak etil asetat, dan antara ekstrak etil
asetat dengan metanol dinyatakan tidak memiliki perbedaan, namun antara kadar
tanin dalam ekstrak n-heksan dengan metanol berbeda secara signifikan. Analisis
statistik lanjut menggunakan uji Tukey memperlihatkan bahwa kadar senyawa
flavonoid dan tanin antara daun dan buah tidak memiliki perbedaan yang
signifikan.