Universitas Islam Bandung Repository

Pengaruh Perbedaan Pelarut Ekstraksi Terhadap Kadar Senyawa yang Berpotensi Memiliki Aktivitas Analgetik Daun dan Buah Karagunting

Show simple item record

dc.contributor.author Putri, Ayu Alienda
dc.date.accessioned 2016-04-18T15:05:39Z
dc.date.available 2016-04-18T15:05:39Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/4132
dc.description.abstract Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian pengaruh perbedaan pelarut ekstraksi terhadap kadar senyawa yang berpotensi sebagai analgetik dari ekstrak daun dan buah karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk.). Ekstraksi senyawa dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol. Pengujian mutu simplisia dilakukan melalui penetapan parameter spesifik dan parameter non spesifik dari simplisia dan ekstrak. Pengukuran kadar senyawa yang berpotensi analgetik pada sampel dilakukan dengan metode spektrofotometer UV-Sinar tampak. Dari hasil penapisan fitokimia pada daun dan buah karamunting diketahui positif mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang merupakan senyawa yang diukur kadarnya sebagai senyawa yang berpotensi analgetik. Hasil KLT menujukkan bahwa terdapat senyawa yang sama antara ekstrak daun dan buah pada ekstrak metanol yang berada pada Rf 0,81 dan 0,86; pada ekstrak etil asetat yang berada pada Rf 0,04 dan 0,04; 0,69 dan 0,66; 0,8 dan 0,78; dan pada ekstrak n-heksan yang berada pada Rf 0,8 dan 0,81; 0,92 dan 0,9; 0,92. Hasil penetapan kadar senyawa flavonoid yang diperoleh menunjukkan bahwa senyawa flavonoid lebih banyak terdapat dalam pelarut semi polar baik pada ekstrak daun maupun buah. Hasil penetapan kadar flavonoid dalam ektrak daun adalah 0,059% (n-heksan), 0,463% (etil asetat) dan 0,114% (metanol), sedangkan dalam ekstrak buah 0,129% (n-heksan), 0,423% (etil asetat) dan 0,174% (metanol). Hasil penetapan kadar memperlihatkan bahwa tanin lebih banyak terdapat dalam pelarut polar baik pada ekstrak daun maupun buah. Hasil penetapan kadar tanin dalam ekstrak daun dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut adalah 0,038%; 0,061%; dan 0,089%. Di samping itu kadar tanin dalam ekstrak buah dengan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol berturut-turut adalah 0,048%; 0,058%; dan 0,076%. Hasil analisis statistik menggunakan uji ANOVA dan uji Tukey memperlihatkan bahwa kadar flavonoid dalam pelarut berbeda memiliki perbedaan yang signifikan. Adapun antara kadar tanin dalam ekstrak n-heksan dengan ekstrak etil asetat, dan antara ekstrak etil asetat dengan metanol dinyatakan tidak memiliki perbedaan, namun antara kadar tanin dalam ekstrak n-heksan dengan metanol berbeda secara signifikan. Analisis statistik lanjut menggunakan uji Tukey memperlihatkan bahwa kadar senyawa flavonoid dan tanin antara daun dan buah tidak memiliki perbedaan yang signifikan. en_US
dc.description.sponsorship Kiki Mulkiya Yuliawati, M.Si., Apt en_US
dc.publisher Fakultas MIPA (UNISBA) en_US
dc.subject Rhodomyrtus tomentosa, flavonoid, tanin. en_US
dc.title Pengaruh Perbedaan Pelarut Ekstraksi Terhadap Kadar Senyawa yang Berpotensi Memiliki Aktivitas Analgetik Daun dan Buah Karagunting en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account