Abstract:
Sebuah tayangan televisi yang kurang mendidik untuk dikonsumsi saat ini
menjadi masalah yang cukup serius. Media memang akan selalu bersinggungan
dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari manusia, kekerasan
mungkin yang menjadi salah satu sorotan. Salah satu sinetron yang banyak
menayangkan adegan kekerasan adalah ‘Ganteng-ganteng Serigala’.
Penelitian ini berjudul “Kekerasan Dalam Sinetron Ganteng-ganteng
Serigala”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekerasan yang
terkandung dalam sinetron ini ditinjau dari indikator kekerasan fisik, verbal dan
non-verbal. Teori yang digunakan adalah Teori Kultivasi George Gerbner. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuantitatif analisis isi. Analisis isi
dapat dikarekterisasikan sebagai metode penelitian yang berusaha menangkap
makna simbolik pesan-pesan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 episode
yang tayang pada tanggal 26 April-20 Mei 2014. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan yakni purposive sampling dengan mengambil 3 sampel episode.
Hasil penelitian ini menunjukan muatan kekerasan fisik yang meraih
persentase paling tinggi yakni indikator kekerasan lain-lain dengan persentase
42,86 %. Sedangkan pada muatan kekerasan verbal indikator menghina meraih
persentase paling tinggi sebesar 47,82%, selanjutnya pada muatan kekerasan nonverbal
yang meraih persentase paling tinggi adalah kekerasan dengan indikator
mengeluarkan taring dengan persentase sebesar 50%.