Abstract:
Daun tomat (Lycopercicon esculentum Mill.) merupakan sumber daya melimpah
namun terabaikan karena mengandung glikoalkaloid yang beracun jika
dikonsumsi dalam jumlah banyak. Glikoalkaloid memiliki aktifitas sebagai
antibakteri, anti jamur, anti serangga dan secara empiris kerap digunakan sebagai
pestisida oleh petani. Untuk itu dilakukan pengujian aktifitas antibakteri dari daun
tomat sebelum dan setelah panen terhadap bakteri Ralstonia solanacearum dan
penelurusan golongan alkaloid yang terkandung dalam daun tersebut. Ralstonia
solanacearum merupakan penyebab penyakit layu tanaman. Daun tomat
dilakukan ekstraksi dengan etanol 95% dan fraksinasi alkaloid. Kemudian ekstrak
dan fraksi daun tomat sebelum dan setelah panen diuji aktivitasnya dengan
metode difusi agar pada konsentrasi ekstrak 0,2%,0,4%,0,6%,1%, dan konsentrasi
fraksi 1%,2%,3%,5%, hasil uji kemudian dibandingkan secara statistik. Hasil
yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun tomat menghasilkan daya
hambat pada konsentrasi 0,2% sedangkan fraksi menghasilkan daya hambat 5%
dan tidak ada perbedaan aktifitas yang dihasilkan dari daun sebelum dan setelah
panen sehingga lebih baik digunakan daun setelah panen. Fraksi setelah panen
dilakukan Isolasi dengan KLT preparatif fase gerak kloroform:metanol (8:2) dan
penampak bercak Dragendorff kemudian dikarakterisasi dan identifikasi dengan
spektrofotometer UV-vis dan spektroskopi FTIR menunjukkan isolat di duga
adalah alkaloid.