Abstract:
Perempuan punya peranan penting dalam kehidupan. Peran perempuan yang
utama adalah di dalam rumah sebagai seorang istri dan ibu, yang demikian
menunjukan adanya suatu keberdayaan. Adapun peran dalam masyarakat dan
sekolah merupakan nilai lebih setelah peran utama dalam rumah sudah terpenuhi.
Perempuan dengan watak, tabiat dan sifatnya memiliki potensi yang besar,
meskipun berbagai pandangan negatif mengucilkan kedudukan dan perannya.
Begitu pula dengan salah satu hadits yang dinilai misoginis, yaitu:
خَرَجََ رَسُولَُ اَلََّه .َص. فَهي أَضْحَى أَوَْ فَهطْ رَ إَهلَى اَلْمُصَلَى فَمَرَ عَلَى اَلنِّسَا ه ءَ فَقَالَ يَاَ
مَعْشَرََ اَلنِّسَا ه ءَ تَصَدَقْنَ فَإهنِّي أَُ ه ريتُكُنََ أَكْثَرََ أَهْ ه لَ اَلنَا ه رَ فَقُلْنََ وَبهمََ يَا رَسُولَ اَللَّه قَالَََ
تُكْثهرْنََ اَللَعْنَ وَتَكْفُرْنََ اَلْعَ ه شيرَ مَا رَأَيْتَُ هَ منَْ نَاقهصَا ه تَ عَقْ لَ وَ ه دي نَ أَذْهَبََ لَهلُبَِّ اَلرَجُ ه لََ
الْحَا ه ز ه مَ هَ منَْ إَهحْدَاكُنَ قَُلْنََ وَمَا نَُقْصَانَُ هَ دينهنَا وَعَقْلهنَا يَا رَسُولََ اَلَّه قَالََ أَلَيْسََ شَهَادَةََُ
الْمَرْأَ ه ةَ هَ مثْلَ نَهصْ ه فَ شَهَادَ ه ةَ اَلرَجُ ه لَ قَُلْنََ بَلَى قَالََ فَذَله ه كَ هَ منَْ نَُقْصَا ه نَ عَقْلههَا أَلَيْسَ إَهذَاَ
حَاضَتَْ لَمَْ تَُصَلَِّ وَلَمَْ تَصُمَْ قَُلَْنَ بَلَى قَالَ فَذَله ه كَ هَ منَْ نَُقْصَا ه نَ هَ دينههَا
Perempuan memiliki keberdayaan untuk berbuat kebaikan tidak hanya di
rumah juga pada tatanan masyarakat. Perempuan adalah pendidik anak yang akan
mengendalikan jalur kehidupan selanjutnya. Meningkatkan kualitas dan
memperbaiki kedudukan perempuan salah satu upaya pendidikan, terlebih khusus
kaum perempuan yang diajarkan oleh kaum perempuan sendiri. Dengan demikian,
penulis memulai dengan mengkaji hadits riwayat Buikhari dan menanamkan nilainilainya:
a) Syarah hadits riwayat Bukhari tentang orientasi pemberdayaan
perempuan. b) Esensi hadits riwayat Bukhari tentang tentang orientasi
pemberdayaan perempuan. c) Pendapat para ahli tentang pemberdayaan
perempuan. d) Implikasi pendidikan dari hadits riwayat Bukhari tentang orientasi
pemberdayaan perempuan.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif analisis,
sedangkan teknik yang digunakan adalah studi kepustakaan.
Sebagai hasil pengkajian diperoleh esensi yang terkandung dalam hadits
riwayat Bukhari, yaitu: 1)َ Rasulullah menganjurkan kepada para perempuan
untuk dapat memberdayakan diri dengan bersedekah. 2)َ Rasulullah mengarahkan
pemberdayaan perempuan karena karakteristik potensi perempuan yang menjadi
penyebab kerusakan. 3) Rosulullah mendidik perempuan untuk menghilangkan
sifat tercelanya dengan nasehat dan sikap yang bijaksana.
Implikasi pendidikan sebagai hasil penelitian dari hadits riwayat Bukhari
adalah: 1) Ketidakberdayaan perempuan tidak menjadikan alasan untuk tidak
melakukan kebaikan. 2) Seorang perempuan yang memberdayakan dirinya pada
jalan yang benar dan baik menjadikannya ahli surga. 3) Seorang perempuan yang
dididik pada arah yang benar dengan cara yang baik akan memiliki sifat terpuji.