dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR), Non Performing Financing (NPF), Return on Asset (ROA) dan Inflasi
terhadap Financing Deposit to Ratio (FDR) Bank Umum Syariah di Indonesia.
Objek dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah (BUS) yang mana
direpresentasikan oleh PT. BNI Syariah (Persero). Tbk, PT. BRI Syariah (Persero).
Tbk, PT. Bank Central Asia Syariah. Tbk, PT. Bank Syariah Mandiri. Tbk, PT. Bank
Syariah Bukopin. Tbk, PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk, PT. Bank Mega Syariah.
Tbk yang ditentukan menggunakan metode Purposive Sampling. Data diperoleh
berdasarkan pada data laporan keuangan tahunan yang tersaji dalam website dari
masing-masing bank dari tahun 2008 hingga 2014. Metode yang digunakan untuk
meneliti pengaruh yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel
dependen adalah metode regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Return on Asset (ROA), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan tingkat inflasi
berpengaruh secara simultan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) pada Bank
Umum Syariah, hal tersebut terlihat dari nilai F hitung 5,561 > F tabel 3,20.
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial (Uji t) dapat ditentukan bahwa secara
parsial Return on Asset (ROA), Non Performing Financing (NPF) berpengaruh
signifikan terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR, sedangkan Capital Adequacy
Ratio (CAR), dan Tingkat Inflasi tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR). Nilai koefisien determinasi dalam model
regresi ini adalah sebesar 0,336, hal ini berarti bahwa 33,6% dari Financing to
Deposit Ratio (FDR) dapat dijelaskan oleh variasi variabel Return on Asset (ROA),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan tingkat
Inflasi, sedangkan 66,4% lainnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diangkat dalam penelitian ini. |
en_US |