Abstract:
Penelitian ini dilakukan di PIT Nyapa West P2 PT Dahana Job Site CK KJB,
Berau, Kalimantan Timur. Salah satu kegiatan pembongkaran di daerah penelitian
yaitu pengupasan lapisan tanah penutup. Kegiatan ini didahului dengan proses
pemberaian menggunakan metode pengeboran dan peledakan. Salah satu efek dari
proses kegiatan peledakan yaitu adanya ground vibration.
Berdasarkan standar baku tingkat getaran yang mengacu pada kriteria SNI
7571:2010 tergolong kelas 2, dengan frekuensi getaran peledakan berada pada
kisaran 5,2 Hz sampai 12 Hz, maka nilai ambang batas (NAB) sebesar 5 mm/s.
Dengan nilai PPV 5,26 mm/s – 14,87 mm/s dengan jarak 200 m – 300 m dinyatakan
tidak aman terhadap bangunan. Sedangkan nilai PPV 0,46 mm/s – 1,12 dengan
jarak 400 m – 750 m dinyatakan aman terhadap bangunan.
Perhitungan prediksi nilai PPV yang mendekati nilai PPV aktual adalah
persamaan USBM, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi getaran tanah
selanjutnya. Hasil nilai PPV menurut persamaan USBM yang memiliki rentang nilai
yang cukup besar yaitu 4,90 mm/s untuk persamaan USBM dan 0,46 mm/s untuk
data aktual, hal ini karena ada beberapa faktor yang menyebabkan yaitu personil,
kesalahan pengukuran ground vibration di lapangan dan kesalahan pengukuran
jarak lokasi peledakan dengan daerah pengukuran.
Persamaan rumus hubungan peak particle velocity (PPV) dengan scale
distance (SD) yang didapatkan dari analisis data pengukuran ground vibration
adalah PPV = 1.331,9(SD)-1,972 dengan R2 = 0,4931 dan R = -0,702. R = -0,702
menyatakan korelasi persamaan bersifat negatif dan kuat.
Hasil pengukuran ground vibration dengan menggunakan aplikasi Blastware
didapatkan nilai konstanta peluruhan dengan tingkat kepecayaan 50% yaitu
koefisien peluruhan sebesar -1,941 dan faktor batuan 2.200,4, sedangkan untuk
tingkat kepercayaan 90% yaitu koefisien peluruhan sebesar -1,941 dan faktor
batuan 5.018, 4.
Evaluasi rancangan tie-up dengan pengendalian tingkat getaran sudah
optimal. Karena tie-up tersebut menghasilkan sedikit lubang ledak yang meledak
bersamaan.
Optimalisasi bahan peledak menurut nilai ambang batas yang telah
ditentukan yaitu 3 mm/s, dengan menggunakan grafik PPV VS SD dari aplikasi
Blastware. Dengan jarak 300 m untuk handak / delay yang digunakan sebesar 100
Kg, sedangkan pada jarak 200 m sebesar 44,44 Kg.