Abstract:
Hiperurisemia adalah keadaan kadar asam urat dalam darah yang meningkat di atas normal. Hiperurisemia pada laki-laki lebih dari 7,0 mg/dL dan lebih dari 6,0 mg/dL pada perempuan. Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat atau gabungan keduanya. Prevalensi hiperurisemia berkisar antara 2-13,2% pada populasi umum. Pemanfaatan tanaman herbal untuk mengatasi hiperurisemia dan untuk mengurangi efek samping yang diakibatkan oleh pemberian obat-obatan antihiperurisemia, diantaranya adalah daun sirsak (Annona muricata Linn). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh infusa daun sirsak terhadap penurunan kadar asam urat dalam darah.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik dengan subjek percobaan adalah mencit jantan galur Swiss Webster sebanyak 30 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol (-), kelompok II sebagai kontrol (+) yang diberi allopurinol, kelompok III diberi infusa daun sirsak dosis 0,065 mg/20g BB, kelompok IV diberi infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB, kelompok V diberi infusa daun sirsak dosis 0,26 mg/20g BB. Akhir perlakuan, dilakukan pengujian kadar asam urat dengan metode enzimatik FS TBHBA (2,4,6-tribromo-3hydroxybenzoic acid). Data dianalisis dengan menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kadar asam urat yang signifikan pada minimal sepasang kelompok perlakuan (p-value=0,018).
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun sirsak dosis 0,13 mg/20g BB dapat menurunkan kadar asam urat yang paling besar dibandingkan dengan dosis lainnya dan allopurinol.