Abstract:
SDN Rancaloa Bandung adalah sekolah dasar inklusi tetapi guru
pengajar bukan lulusan Pendidikan Luar Biasa. Terdapat permasalahan yang
dihadapi guru berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah inklusi, kondisi
ini membuat beberapa guru honorer mengundurkan diri di SDN Rancaloa. Namun
terdapat beberapa guru honorer yang tetap bertahan walaupun menerima upah
dibawah UMR, guru honorer bertahan mengajar di SDN Rancaloa karena guru
honorer menginginkan untuk tetap menjadi pengajar dan merasa memiliki
kewajiban untuk bertahan di SDN Rancaloa. Meyer dan Allen (1997)
mengatakan komitmen organisasi sebagai kondisi psikologis yang menunjukan
karakteristik hubungan antara pekerja dengan organisasi dan mempunyai
pengaruh dalam keputusan untuk tetap melanjutkan keanggotaannya. Tujuan
penelitian ini mendapat gambaran mengenai profil komitmen organisasi pada guru
honorer di SDN Rancaloa Bandung. Metoda penelitian yang digunakan adalah
metoda studi deskriptif. Subjek penelitian 30 guru honorer. Pengambilan data
menggunakan kuesioner mengenai komitmen organisasi berdasarkan teori Meyer
dan Allen. Hasil pengambilan dan pengolahan data diperoleh 3 profil komitmen
organisasi. Profil komitmen pertama Affective commitment tinggi, Continuance
Commitment tinggi, dan Normative Commitment tinggi, dimiliki oleh 19 (64%)
guru honorer. Profil komitmen kedua Affective Commitment tinggi, Continuance
Commitment rendah, dan Normative Commitment tinggi, dimiliki oleh 10 (33%)
guru honorer. Profil komitmen ketiga Affective Commitment tinggi, Continuance
Commitment rendah, dan Normative Commitment rendah dimiliki oleh satu orang
(3%) guru honorer.