Abstract:
Kemampuan media penyiaran televisi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak
luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian penting dalam ilmu
komunikasi massa dan memiliki pengaruh besar terhadap perubahan pola pikir
masyarakat. Persaingan ini mendorong stasiun televisi untuk lebih kreatif dalam
memproduksi suatu program. TRANS7 merupakan stasiun televisi nasional yang
menayangkan beraneka ragam tayangan variatif, salah satunya program dokumenter.
Program dokumenter “Merajut Asa” menyajikan tayangan yang berisikan ide-ide
kreatif baru dari orang-orang hebat yang akhirnya membudidayakan banyak warga
dan membuka usaha baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi program “Merajut Asa”. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Serta penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif dengan data kualitatif. Metode deskriftif hanyalah
memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian dengan metode ini tidak mencari atau
menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini
melalui observasi secara langsung dan melalui data wawancara. Maka hasil dalam
penelitian ini adalah pada proses pra produksi terjadi perubahan materi liputan,
namun tetap dapat diatasi dengan materi pengganti. Pada proses produksi perubahan
alur cerita dilakukan beberapa kali dan mengalami tambahan hari liputan. Pada
proses pasca produksi editing dilakukan sesuai dengan naskah dan tidak ada masalah
pada liputan yang mempengaruhi proses editing. Dengan meneliti suatu proses
produksi maka diharapkan akan memberikan inspirasi baru.