Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pati ganyong dengan karakterisasi yang lebih baik, karena pati memiliki sifat fungsional yang terbatas menyebabkan terbatasnya pula aplikasi pati dalam bidang farmasi. Pati yang berasal dari umbi ganyong dipilih karena belum banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar disebabkan masih sedikitnya penelitian tentang pati ganyong. Pati dimodifikasi dengan metode ikatan silang dengan menggunakan CaCl2 sebagai crosslinking agent dan NaOH sebagai katalis. Hasil modifikasi menunjukan perubahan intensitas warna dari putih menjadi putih abu, peningkatan nilai pH dari 5,983 ± 0,155 menjadi 12,700 ± 0,043, dan penurunan kadar air yang diikuti juga oleh penurunan nilai susut pengeringan, untuk kadar air dari 15,290 ± 0,390% menjadi 8,967 ± 0,266%, sedangkan nilai susut pengeringan yang awalnya15,526% ± 0,107% menjadi 9,670% ± 1,161%.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pati ganyong dengan karakterisasi yang lebih baik, karena pati memiliki sifat fungsional yang terbatas menyebabkan terbatasnya pula aplikasi pati dalam bidang farmasi. Pati yang berasal dari umbi ganyong dipilih karena belum banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar disebabkan masih sedikitnya penelitian tentang pati ganyong. Pati dimodifikasi dengan metode ikatan silang dengan menggunakan CaCl2 sebagai crosslinking agent dan NaOH sebagai katalis. Hasil modifikasi menunjukan perubahan intensitas warna dari putih menjadi putih abu, peningkatan nilai pH dari 5,983 ± 0,155 menjadi 12,700 ± 0,043, dan penurunan kadar air yang diikuti juga oleh penurunan nilai susut pengeringan, untuk kadar air dari 15,290 ± 0,390% menjadi 8,967 ± 0,266%, sedangkan nilai susut pengeringan yang awalnya15,526% ± 0,107% menjadi 9,670% ± 1,161%.