Abstract. In this research detection methods of food bleach using petal of Malvaviscus arboreus extract in strip test and spectrophotometer UV-Visible is developed. The aim of this research is to develop methods of detection oxidising food bleach residues in strip test and spectrophotometer with a low detection limit. The optimum flower extract concentration as reagents based on optimization phase is 0.1%. The best strip test is made with nylon yarn of 0.83 grams in 5 mL of 98% formic acid with power absorption of reagent 88.47%. The resulting strip test has a detection limit of 7 ppm for calcium hypochlorite and 500 ppm for the hydrogen peroxide, can be stored for less than 7 days and can detect the presence of calcium hypochlorite and hydrogen peroxide residues in a sample simulation. Using the strip test 3 out of 4 test samples is indicated the residual oxidising of bleach. The method of detection using spectrophotometer is validated because the value of accuracy, precision and linearity meet the acceptance criteria of validation methods. The limit of detection calcium hypochlorite is 0.6886 ppm and hydrogen peroxide is 472.028 ppm. The storage of the flower extract should be in a brown bottle so that stability is maintained. The test sample simulation using spectrophotometer shows that bleach residue for both calcium hypochlorite or hydrogen peroxide are detected.Abstrak. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode deteksi pemutih makanan bersifat oksidator menggunakan ekstrak petal Malvaviscus arboreus secara carik uji dan spektrofotometer UV-Visible. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode deteksi residu pemutih makanan bersifat oksidator secara carik uji dan spektrofotometer dengan batas deteksi yang rendah. Konsentrasi ekstrak bunga yang optimal sebagai pereaksi berdasarkan tahap optimasi yaitu 0,1%. Carik uji yang paling baik yaitu yang dibuat dengan jumlah benang nilon 0,83 gram dalam 5 mL asam format 98% dengan daya absorbsi reagen 88,47%. Carik uji yang dihasilkan memiliki batas deteksi kalsium hipoklorit 7 ppm dan hidrogen peroksida 500 ppm, dapat disimpan kurang dari 7 hari dan dapat mendeteksi adanya residu kalsium hipoklorit dan hidrogen peroksida dalam sampel simulasi. Pengujian 4 sampel uji dengan carik uji menunjukkan bahwa 3 sampel terdeteksi adanya residu pemutih oksidator, 1 sampel tidak terdeteksi. Metode deteksi residu pemutih makanan bersifat oksidator menggunakan spektrofotometer tervalidasi karena nilai akurasi, presisi dan linearitas memenuhi kriteria penerimaan validasi metode. Batas deteksi kalsium hipoklorit yaitu 0,6886 ppm dan hidrogen peroksida yaitu 472,028 ppm. Penyimpanan ekstrak bunga sebaiknya pada botol coklat agar kestabilannya terjaga. Pengujian sampel simulasi dengan menggunakan spektrofotometer menunjukkan bahwa residu pemutih baik kalsium hipoklorit maupun hidrogen peroksida terdeteksi.
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan metode deteksi pemutih makanan bersifat oksidator menggunakan ekstrak petal Malvaviscus arboreus secara carik uji dan spektrofotometer UV-Visible. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode deteksi residu pemutih makanan bersifat oksidator secara carik uji dan spektrofotometer dengan batas deteksi yang rendah. Konsentrasi ekstrak bunga yang optimal sebagai pereaksi berdasarkan tahap optimasi yaitu 0,1%. Carik uji yang paling baik yaitu yang dibuat dengan jumlah benang nilon 0,83 gram dalam 5 mL asam format 98% dengan daya absorbsi reagen 88,47%. Carik uji yang dihasilkan memiliki batas deteksi kalsium hipoklorit 7 ppm dan hidrogen peroksida 500 ppm, dapat disimpan kurang dari 7 hari dan dapat mendeteksi adanya residu kalsium hipoklorit dan hidrogen peroksida dalam sampel simulasi. Pengujian 4 sampel uji dengan carik uji menunjukkan bahwa 3 sampel terdeteksi adanya residu pemutih oksidator, 1 sampel tidak terdeteksi. Metode deteksi residu pemutih makanan bersifat oksidator menggunakan spektrofotometer tervalidasi karena nilai akurasi, presisi dan linearitas memenuhi kriteria penerimaan validasi metode. Batas deteksi kalsium hipoklorit yaitu 0,6886 ppm dan hidrogen peroksida yaitu 472,028 ppm. Penyimpanan ekstrak bunga sebaiknya pada botol coklat agar kestabilannya terjaga. Pengujian sampel simulasi dengan menggunakan spektrofotometer menunjukkan bahwa residu pemutih baik kalsium hipoklorit maupun hidrogen peroksida terdeteksi.