Abstract:
Rumah Sakit Al-Islam memiliki Visi-Misi, nilai-nilai 4SGRT, Core Values, dan
Core Beliefes. Upaya internalisasi dibentuk program kegiatan Pembinaan Kuliah
Karyawan, terdiri dari Mentoring Diniah Karyawan (MDK), Monday Morning
Meeting (3M), Malam bina iman dan taqwa dan Klasikal Mentoring. Perawat
pelaksana rawat inap mempersepsikan kegiatan pembinaan sebagai nilai tambahan
untuk mereka menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dan pekerjaan. Namun,
ada juga perawat pelaksana rawat inap yang mempersepsikan bahwa program
pembinaan dirasakan berat karena harus menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan Hadist,
mengikuti kelas mentoring dalam keadaan lelah. Dengan adanya persepsi positif dan
negatif terhadap pembinaan berdampak pada menghayati beban kerja yang perawat
pelaksana rawat inap rasakan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui
dan mendapatkan kejelasan data empirik sejauh mana keeratan hubungan antara
persepsi terhadap pembinaan dengan beban kerja pada perawat pelaksana rawat inap
di RSAI.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur persepsi terhadap pembinaan adalah berupa
angket kuesioner dari teori menurut Mangunharjana dan untuk mengukur beban kerja
adalah berupa angket kuesioner dari teori Cohen (1980). Pengolahan data
menggunakan Rank Spearman.
Dari 52 responden, berdasarkan hasil pengolahan data terdapat hubungan negatif
antara persepsi terhadap pembinaan dengan beban kerja fisik dan psikis, hasil koefisien
korelasi Rank Spearman (rs) untuk persepsi terhadap pembinaan dengan beban kerja
lingkungan fisik sebesar rs = - 0,347 dan untuk persepsi terhadap pembinaan dengan
beban kerja psikis sebersar rs = 0,270 diman keduanya memiliki derajat korelasi rendah
(Menurut tabel Guilford 1956).