Abstract:
Media sosial memainkan peran penting di era konvergensi media saat ini, terlebih saat digunakan sebagai pengarusutamaan massa untuk mendukung, memblokade atau mengkritisi sebuah kebijakan publik. Menerima ataupun menolak sebuah kebijakan, kini tak hanya dirumuskan dan dibicarakan secara formal oleh perwakilan rakyat di parlemen, tapi rakyat juga dapat ikut rembug membuat pengarusutamaan pendapat melalui jejaring sosial. Twitter merupakan jejaring sosial yang sangat popular di Indonesia, dan di dunia. Di kalangan mahasiswa, media sosial ini sering digunakan untuk sarana pembelajaran, sarana bertukar pikiran, sarana berdiskusi antarmahasiswa dan sarana untuk bersikap kritis terhadap fenomena kehidupan nyata secara online. Penelitian ini membahas Pemaknaan Mahasiswa Terhadap Eksistensi Media Jejaring Sosial Twitter Sebagai Sarana Untuk Berpikir Kritis. Menggunakan metode kualitatif, paradigma yang digunakan adalah fenomenologi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menggunakan twitter sebagai sarana berpikir kritis didasari oleh dua motivasi yakni motivasi intrinsik yakni motivasi yang dirasakan secara internal oleh individu yang bersangkutan di mana twitter dianggap sebagai media yang sederhana, praktis namun jelas dan padat, lebih interaktif, up to date dan cocok sebagai sarana pengungkapan perasaan dan motivasi yang kedua adalah motivasi ekstrinsik yakni motivasi yang dipengaruhi unsur eksternal yang mendorong mahasiswa menggunakan twitter yakni karena ikut-ikutan teman, mengikuti tren teman dan menambah wawasan secara luas.