dc.description.abstract |
Berdasarkan sumber dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Provinsi Jawa Barat tahun 2014 sumber daya dan produksi sektor pertambangan
mineral logam, mineral nonlogam dan batuan cukup besar masing-masing mencapai
3.743.209.839 ton dan 46.528.238 ton. Hal itu menerangkan bahwa masih ada
peluang bagi para investor untuk mengembangkan pendapatan sektor pertambangan
mineral dan dapat mempengaruhi distribusi pendapatan ekonomi Provinsi Jawa
Barat.
Berdasarkan hasil penelitian terkait analisis peran sektor pertambangan
mineral terhadap keterkaitan hulu antarsektor (αj) sebesar 0,6954 atau <1 dan
keterkaitan hilir (βi) sebesar 0,7632 atau <1, artinya jumlah investasi untuk
peningkatan nilai tambah dan keterkaitan penggunaannya masih memberikan nilai
rendah. Untuk pengganda ekonomi sektor tersebut bernilai cukup baik (>1), yaitu
pengganda output = 1,5366, pengganda investasi = 1,2552, pengganda kesempatan
kerja = 1,2749, pengganda nilai tambah = 1,2700, pengganda pendapatan = 1,3442
dan pengganda surplus = 2,1578. Hal itu menunjukkan bahwa sektor tersebut dapat
memberikan pendapatan ekonomi yang tinggi dan berpeluang besar bagi investor
untuk berinvestasi. Nilai LQ sektor tersebut rata-rata sebesar 0,1143 atau LQ<1
sehingga sektor tersebut belum memenuhi kebutuhan ekonomi daerah bahkan perlu
impor dari daerah lain. Perubahan kinerja sektor tersebut dari hasil Pergeseran Bersih
(PB) sebesar 3,5447 atau PB>0, menyatakan bahwa sektor tersebut memiliki kinerja
yang maju dan peluang kesempatan kerja yang progresif. Berdasarkan nilai uji
ekonometrika Ordinary Least Square (OLS) didapat koefisien sektor pertambangan
mineral sebesar 5,6027 bertanda positif (+) dengan nilai std.eror = 0,3918, yang
artinya sektor tersebut berpengaruh terhadap distribusi pendapatan ekonomi Provinsi
Jawa Barat dengan tingkat kesalahan penduga sebesar 0,3918 %. |
en_US |