Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan fungsi sosialisasi anak usia 5-6 tahun melalui kegiatan tari igel. Peneliti melakukan penelitian di kelompok B TK Nursa’adah, dan menemukan bahwa kemampuan sosialisasi anak belum berkembang. Sebagian besar anak masih dengan keinginannya sendiri. Tidak adanya interaksi antar teman ataupun munculnya rasa ingin berteman. Perkembangan sosialisasi sangatlah penting bagi masa depan anak. Sejalan dengan perkembangan sosialnya, anak usia dini memiliki banyak keuntungan dalam hal sosialisasi melalui bermain, komunikasi, menyanyi, menari, dan berolahraga. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam menyusun karya tulis ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti langsung mencoba menerapkan perlakuan dengan hati-hati seraya mengikuti proses serta dampak perlakuan yang dimaksud. Empat langkah yang dilakukan dalam melakukan PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian metode tari igel yang dirancang secara khusus sesuai dengan perlakuan strategis (sebagaimana prosedur penelitian) ternyata mampu mengembangkan sosialisasi anak, dengan kata lain metode tersebut mampu membuat anak yang pendiam, yang kurang empati terhadap lingkungannya menjadi bereaksi ataupun berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya, dan bereaksi terhadap kehadiran teman sebayanya. (orang lain)