Universitas Islam Bandung Repository

Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusif Sekolah Menengah Pertama Tunas Unggul Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dc.contributor
dc.creator Fadlillah, Ibni
dc.creator Saepuddin, Aep
dc.creator Taja, Nadri
dc.date 2018-08-08
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/12658
dc.description Abstract. Management of inclusive education learning is something that must be considered, because this management is the management of joint learning for ABK students and regular students, so that in the implementation of the learning process can be accepted by both. SMP Tunas Unggul is a junior high school that has an inclusive education program, where the management of learning can be said to be good. It can be seen from the achievements of SMP Tunas Unggul that is getting an award as a high integrity school because two years ago SMP Tunas Unggul received a high UN score. From this it can be said that there is success in the learning process, namely the PAI learning process that is able to apply honesty to students. Considering the purpose of education for ABK students is to prepare students to interact socially independently, it is important for ABK students and regular students to learn Islamic Religious Education (PAI) so that everything they do can return to the rules and teachings of Islam. The method used in this study is a case study with a qualitative approach. The research results obtained from this study were studied in three methods, namely planning, implementing, and evaluating PAI learning in inclusive classes. Inclusive education planning PAI teachers pay attention to the needs of each student, then in the implementation of teacher learning does not differentiate in treatment, the treatment of teachers to each student is the same, and in practice the use of methods is adjusted to the situation and condition of students. For evaluation, evaluations carried out were daily evaluations, UTS and UAS evaluations. Assessment conducted for ABK students has a special standard of study that is different from regular students, namely by lowering their assessment standards. Like ABK students who get a score of 6, the student is equivalent to a value of 8 for regular students.Keywords: Learning Management, Islamic Religious Education, Inclusive Education Abstrak. Pengeloalaan pembelajaran pendidikan inklusif merupakan hal yang harus diperhatikan, karena pengelolaan ini merupakan pengelolaan pembelajaran gabungan untuk siswa ABK dan siswa reguler, sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran mampu diterima oleh keduanya. SMP Tunas Unggul merupakan SMP yang memiliki program pendidikan inklusif, yang pengelolaan pembelajarannya dapat dikatakan baik. Dapat dilihat dari prestasi yang dimiliki oleh SMP Tunas Unggul yaitu mendapatkan penghargaan sebagai sekolah yang memiliki integritas (Kejujuran) yang tinggi karena dua tahun yang lalu SMP Tunas Unggul mendapatkan nilai UN yang tinggi. Dari hal tersebut dapat dikatakan adanya keberhasilan dalam proses pembelajarannya yaitu proses pembelajaran PAI yang mampu menerapkan sikap jujur pada siswa. Mengingat tujuan pendidikan bagi siswa ABK adalah untuk mempersiapkan siswa dapat berinteraksi sosial secara mandiri, maka penting bagi siswa ABK dan siswa reguler mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI) agar segala sesuatu yang mereka lakukan dapat kembali kepada aturan-aturan dan ajaran Agama Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian ini dikaji dalam tiga usnsur, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran PAI di kelas inklusif. Perencanaan pendidikan inklusif guru PAI memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik, kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak membedakan dalam perlakuan, perlakuan guru kepada setiap murid itu sama, dan dalam pelaksanaannya penggunaan metode disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Untuk evaluasi, evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi harian, evaluasi UTS dan UAS. Penilaian yang dilakukan untuk siswa ABK mempunyai standar penialain khusus yang berbeda dari siswa reguler yaitu dengan menurunkan standar penilaiannya. Seperti siswa ABK yang mendapatkan nilai 6 maka siswa tersebut setara dengan nilai 8 bagi siswa reguler.Kata Kunci: Pengelolaan Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Inklusif.
dc.description Abstrak Pengeloalaan pembelajaran pendidikan inklusif merupakan hal yang harus diperhatikan, karena pengelolaan ini merupakan pengelolaan pembelajaran gabungan untuk siswa ABK dan siswa reguler, sehingga dalam pelaksanaan proses pembelajaran mampu diterima oleh keduanya. SMP Tunas Unggul merupakan SMP yang memiliki program pendidikan inklusif, yang pengelolaan pembelajarannya dapat dikatakan baik. Dapat dilihat dari prestasi yang dimiliki oleh SMP Tunas Unggul yaitu mendapatkan penghargaan sebagai sekolah yang memiliki integritas (Kejujuran) yang tinggi karena dua tahun yang lalu SMP Tunas Unggul mendapatkan nilai UN yang tinggi. Dari hal tersebut dapat dikatakan adanya keberhasilan dalam proses pembelajarannya yaitu proses pembelajaran PAI yang mampu menerapkan sikap jujur pada siswa. Mengingat tujuan pendidikan bagi siswa ABK adalah untuk mempersiapkan siswa dapat berinteraksi sosial secara mandiri, maka penting bagi siswa ABK dan siswa reguler mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI) agar segala sesuatu yang mereka lakukan dapat kembali kepada aturan-aturan dan ajaran Agama Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian ini dikaji dalam tiga usnsur, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran PAI di kelas inklusif. Perencanaan pendidikan inklusif guru PAI memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik, kemudian dalam pelaksanaan pembelajaran guru tidak membedakan dalam perlakuan, perlakuan guru kepada setiap murid itu sama, dan dalam pelaksanaannya penggunaan metode disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa. Untuk evaluasi, evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi harian, evaluasi UTS dan UAS. Penilaian yang dilakukan untuk siswa ABK mempunyai standar penialain khusus yang berbeda dari siswa reguler yaitu dengan menurunkan standar penilaiannya. Seperti siswa ABK yang mendapatkan nilai 6 maka siswa tersebut setara dengan nilai 8 bagi siswa reguler.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/12658/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Pendidikan Agama Islam
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 4, No 2, Pendidikan Agama Islam (Agustus, 2018); 279-284
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 4, No 2, Pendidikan Agama Islam (Agustus, 2018); 279-284
dc.source 2460-6413
dc.subject Pendidikan Agama Islam
dc.subject Pengelolaan Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Inklusif
dc.subject
dc.subject Kata Kunci: Pengelolaan Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Inklusif
dc.title Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas Inklusif Sekolah Menengah Pertama Tunas Unggul Kota Bandung
dc.title PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS INKLUSIF SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TUNAS UNGGUL KOTA BANDUNG
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account