Abstract:
Pengobatan sendiri atau swamedikasi (selfmedication) merupakan upaya yang paling
banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan kesehatan atau penyakit.
Apabila dilakukan dengan tepat, swamedikasi ini dapat menjadi sumbangan yang besar bagi pemerintah, terutama dalam pemeliharaan kesehatan seeara nasional. Namun jika dilakukan dengan tidak tepat, swamedikasi justru menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Salah satu program untuk: meningkatkan kesadaran masyarakat adalah Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO). Gerakan Keluarga Sadar Obat merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan sekaligus mencerdaskan masyarakat dalam berperilaku sehat, khususnya terkait dengan obat.
Program PKM ini akan dilakukan d.i wilayah kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan
Arcamanik, Bandung. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 154,1 Ha dengan jumlah
penduduk 17.838 Jiwa/Ha. Pada program PKM ini, kami melakukan beberapa program
edukasi di masyarakat daJam rangka mendukung GKSo. Ada dua goJongan masyarakat yang akan menjadi objek pada program edukasi yang akan dilakukan yakni warga masyarakat umum dan kader PKK. Penyuluhan terhadap warga secara umum dilakukan untuk memberikan pemahaman sehingga mereka mampu memilih dan menggunakan obat yang baik dan benar, baik bagi dirinya sendiri ataupun bagi anggota keluarga lainnya. Pemberian edukasi terhadap kader-kader PKK ditujukan untuk memberikan pemahaman dan juga kemampuan pada mereka, untuk dapat menyebarkan kembali infonnasi terhadap masyarakat sekitar, sehingga mampu menjaga kontinyuitas dan program PKM ini.
Hasil pengolahan data pada apotek setempat menunjukkan bahwa tingkat kesalahan
dalam pembelian obat masyarakat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari tingginya angka pembelian obat keras tanpa resep dokter yang mencapai 45% dan total pembelian obat, Selanjutnya dilakukan tindakan edukasi penggunaan obat. Kegiatan edukasi penggunaan obat pada masyarakat Kelurahan Cisaranten Endah telah terselenggara sebanyak tiga kali kegiatan meliputi materi Cara Dagusibu Obat, Pemilihan Obat untuk Gejala Penyakit Ringan, dan Kiat Menangani Penyakit Usia Lanjut. Penyuluhan yang diberikan telah berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai penggunaan obat dengan persentase peningkatan sebesar 52 % pada kader PKK dan 46, 75 % pada perwakiJan masyarakat berdasarkan nilai tes akhir dibandingkan nilai tes pendahuluan. Kader PKK diketahui memiliki pemahaman awal dan peningkatan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat umum. Kader PKK ini
selanjutnya diharapkan terus mampu menjadi sumber informasi tentang penggunaan obat bagi masyarakat sekitar.