dc.description.abstract |
Penelitian ini membahas komunikasi dakwah para pemuka agama daJam
mencegah kemunculan isu SARA jelang Pilkada 2018 di Kola Bandung. Posisi
pemuka agama SllIllli't penting di tengah-tengah masyarakat, peranan mereka daJam
meredam isu SARA daJam Pilkada juga sangat dibutuhkan. Sebagai opinion leader,
mereka memiliki pengikut, memiliki jaringan komunikasi yang luas, scrta memiliki
kekuatan daJam membangun opini publik. Tidak terkecuali, para pemuka agama di
Kola Bandung dengan organisasi keagamaannya masing-masing. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk memaharni bagaimana para pemuka agama mengemas
pesan keagamaan dalam komunikasi dakwah untuk mencegah kemunculan isu SARA,
memahami bagaimana membangun kredibilitas komunikator dalam komunikasi
dakwah para pemuka agama daJam mencegah kemunculan isu SARA, serta
memaharni bagaimana membangun komunikasi antarumat beragarna rnelalui
komunikasi dakwah para pemuka agama dalam mencegah kernunculan isu SARA
menjelang Pilkada 2018 di KOla Bandung. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, Pernuka agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu memiliki pandangan yang sama tentang
pesan penting dalam komunikasi dakwah. Mereka sangat menekankan pentingnya
pemuka agarna dalarn menyampaikan pesan kemanusiaan ateu humansime. Setiap
nerasuruber pun mengemukakan kriteria kredibilitas pemuka agama yang sangat
beragam, yaitu seseorang yang mampu mengambil hati umat dan mampu
mendengarkan serta rnenerjernahkan keinginan dan masalahumat, memiliki wawasan
terhadap berhagai pandangan dalem konteks kehidupan, memiliki akhlaklperilaku
yang baik, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, dan telah memenuhi
jenjang atau proses pada satu level tertentu. Upaya menjalin kerukunan untuk
menjaga masyarakat dari isu SARA juga ctilakukan secara informal rnelalui
pertemuan-perternuan santai yang diadakan di antara pemeluk agama di Kola
Bandung. Selain itu, pemerintah harus menjadi jernbatan, ruenjadi pelindung, dan
menjadi pernersatu. utama dalam menjaga kondusifitas Kota Bandung dan isu SARA
yang mungkin terjadi jelang pilkada 2018 mendatang. |
en_US |