dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Qomaruddin, Millah Al-Haniefa |
|
dc.creator |
Nugrahawati, Eni Nuraeni |
|
dc.date |
2016-08-10 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-10T02:00:56Z |
|
dc.date.available |
2019-09-10T02:00:56Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3865 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/21189 |
|
dc.description |
Abstract. Today, many teenagers tend to choose activities that are fun compared to the demanding discipline. But the election of these activities differ with some students junior-high school in Marching Band Gita Pakuan. Marching Band is an activity that is required to show unity between individuals within a band performance. Marching Band implement semi-military exercise’s, which there are elements of discipline and reward-punishment reception. Tight schedule of activities requires a member to be able to organize themselves in various activities. Bandura mentions Self - Regulated Learning as an effective learning strategies for individuals (Bandura , 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning is a specific processes emerged as metacognively, motivationally, and behaviorally active participants in their own learning,. This study aims to determine how the image of Self-Regulated Learning’s members of Marching Band Gita Pakuan. This research is a descriptive study. The results of this study indicate that the Gita Pakuan Marching Band members who have low Self-Regulated Learning’s ability. From 25 respondents, they are indicated 6 respondents (24% of subjects) that have the high Self-Regulated Learning’s ability, and 19 respondents (76% of subjects) have low Self-Regulated Learning’s ability. Marching Band members have lower Self-Regulated Learning’s ability more than the member with highest Self-Regulated Learning’s. Abstrak. Remaja saat ini cenderung memilih kegiatan yang bersifat hiburan dibandingkan dengan yang menuntut kedisiplinan. Namun pemilihan kegiatan tersebut berbeda dengan beberapa siswa-siswa SMP-SMA di Marching Band Gita Pakuan. Marching Band merupakan suatu kegiatan yang diperlukan kesatuan antar individu dalam menampilkan sebuah performa band. Marching Band menerapkan pola latihan semi-militer yang didalamnya terdapat unsur kedisiplinan dan penerimaan reward-punishment. Padatnya jadwal kegiatan menuntut member untuk mampu mengatur diri dalam berbagai kegiatan. Bandura menyebutkan Self-Regulated Learning sebagai strategi belajar yang efektif bagi individu (Bandura, 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning merupakan proses spesifik pada siswa dalam mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan pengaruh yang sistematis, berorientasi pada pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Self-Regulated Learning pada member Marching Band Gita Pakuan. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa member Marching Band Gita Pakuan yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Dari 25 responden menunjukkan 6 responden (24% subyek) yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang tinggi, dan 19 responden (76% subyek) memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Member Marching Band memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan member yang memiliki Self-Regulated Learning yang tinggi. |
|
dc.description |
Remaja saat ini cenderung memilih kegiatan yang bersifat hiburan dibandingkan dengan yang menuntut kedisiplinan. Namun pemilihan kegiatan tersebut berbeda dengan beberapa siswa-siswa SMP-SMA di Marching Band Gita Pakuan. Marching Band merupakan suatu kegiatan yang diperlukan kesatuan antar individu dalam menampilkan sebuah performa band. Marching Band menerapkan pola latihan semi-militer yang didalamnya terdapat unsur kedisiplinan dan penerimaan reward-punishment. Padatnya jadwal kegiatan menuntut member untuk mampu mengatur diri dalam berbagai kegiatan. Bandura menyebutkan Self-Regulated Learning sebagai strategi belajar yang efektif bagi individu (Bandura, 1991). Zimmerman & Schunk (1989), Self-Regulated Learning merupakan proses spesifik pada siswa dalam mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan pengaruh yang sistematis, berorientasi pada pencapaian tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Self-Regulated Learning pada member Marching Band Gita Pakuan. Penelitian ini merupakan penelitian studi deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa member Marching Band Gita Pakuan yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Dari 25 responden menunjukkan 6 responden (24% subyek) yang memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang tinggi, dan 19 responden (76% subyek) memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah. Member Marching Band memiliki kemampuan Self-Regulated Learning yang rendah lebih banyak dibandingkan dengan member yang memiliki Self-Regulated Learning yang tinggi. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3865/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2016 Prosiding Psikologi |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 665-670 |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 665-670 |
|
dc.source |
2460-6448 |
|
dc.subject |
Proceedings of Psychology |
|
dc.subject |
Member, Marching Band, Self-Regulated Learning. |
|
dc.subject |
Psikologi |
|
dc.subject |
Member, Marching Band, Self-Regulated Learning |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Self-Regulated Learning pada Member Marching Band Gita Pakuan di Kota Bandung |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Self-Regulated Learning pada Member Marching Band Gita Pakuan di Kota Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Descriptive |
|
dc.type |
Deskriptif |
|