dc.contributor |
Psikologi |
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Ulya, Amatullah Nafisah |
|
dc.creator |
Rosiana, Dewi |
|
dc.date |
2018-08-06 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-10T02:05:59Z |
|
dc.date.available |
2019-09-10T02:05:59Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/11720 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/21235 |
|
dc.description |
Abstract. Amatullah Nafisah Ulya. 10050012104. Descriptive Study of Emotional Intelligence of Students Class IX of Madrasah Tsanawiyah YPPS Sukamiskin Bandung.Emotional intelligence is the ability of someone to recognize and manage the emotions of themselves and others and the ability to motivate themselves and establish good relationships with others. The importance of emotional intelligence will deliver success to students' personal lives. A student who has high emotional intelligence is described by someone who can know what their emotions are, how to regulate their moods, be able to control themselves when they are emotional, able to motivate themselves, and be able to withstand frustration. This study aims to obtain an image of emotional intelligence in grade IX students of YTSP Sukamiskin MTSn Bandung in every aspect. This study uses a quantitative approach with a descriptive research design and purposive sampling technique. The sample of this study amounted to 86 students of class IX of MTs YPPS Sukamiskin Bandunga. The measuring instrument has 32 valid items based on Croncbach's Alpha norm. The results of the study based on data processing using descriptive analysis with percentage statistics and frequency distribution, obtained data that 61,6% (53 students) had high emotional intelligence, 38.4% (33 students) had moderate emotional intelligence, and 0% (none students) have low emotional intelligence. The highest dimension is self motivation and the lowest is self awareness.Keywords: Descriptive Study, Emotional Intelligence, MTs YPPS Sukamiskin BandungAbstrak. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengenali serta mengelola emosi diri dan orang lain serta kemampuan memotivasi diri dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Pentingnya kecerdasan emosional akan mengantarkan kesuksesan bagi pribadi siswa dalam menjalani kehidupannya. Seorang anak didik yang memiliki kecerdasan emosional tinggi digambarkan dengan seseorang yang dapat mengetahui seperti apa emosinya, bagaimana mengatur suasana hati, mampu mengendalikan dirinya saat emosi, mampu memotifasi diri sendiri, dan mampu bertahan menghadapi frustasi.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kecerdasan emosi pada siswa kelas IX MTSN YPPS Sukamiskin Bandung pada tiap aspek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 86 orang siswa kelas IX MTs YPPS Sukamiskin Bandunga. Alat ukur memiliki 32 item valid berdasarkan norma Croncbach’s Alpha. Hasil penelitian berdasarkan pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dengan statistik presentase dan distribusi frekuensi, diperoleh data bahwa 61, 6 % (53 siswa) memiliki kecerdasan emosi tinggi, 38,4% (33 siswa) memiliki kecerdasan emosi sedang, dan 0% (tidak ada siswa) memiliki kecerdasan emosi rendah. Dengan dimensi tertinggi adalah memotivasi diri dan terendah yaitu kesadaran diri.Kata Kunci: Studi Deskriptif, Kecerdasan emosi, MTs YPPS Sukamiskin Bandung |
|
dc.description |
Abstract. Emotional intelligence is the ability of someone to recognize and manage the emotions of themselves and others and the ability to motivate themselves and establish good relationships with others. The importance of emotional intelligence will deliver success to students' personal lives. A student who has high emotional intelligence is described by someone who can know what their emotions are, how to regulate their moods, be able to control themselves when they are emotional, able to motivate themselves, and be able to withstand frustration. This study aims to obtain an image of emotional intelligence in grade IX students of YTSP Sukamiskin MTSn Bandung in every aspect. This study uses a quantitative approach with a descriptive research design and purposive sampling technique. The sample of this study amounted to 86 students of class IX of MTs YPPS Sukamiskin Bandunga. The measuring instrument has 32 valid items based on Croncbach's Alpha norm. The results of the study based on data processing using descriptive analysis with percentage statistics and frequency distribution, obtained data that 61,6% (53 students) had high emotional intelligence, 38.4% (33 students) had moderate emotional intelligence, and 0% (none students) have low emotional intelligence. The highest dimension is self motivation and the lowest is self awareness.Abstrak. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengenali serta mengelola emosi diri dan orang lain serta kemampuan memotivasi diri dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Pentingnya kecerdasan emosional akan mengantarkan kesuksesan bagi pribadi siswa dalam menjalani kehidupannya. Seorang anak didik yang memiliki kecerdasan emosional tinggi digambarkan dengan seseorang yang dapat mengetahui seperti apa emosinya, bagaimana mengatur suasana hati, mampu mengendalikan dirinya saat emosi, mampu memotifasi diri sendiri, dan mampu bertahan menghadapi frustasi.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kecerdasan emosi pada siswa kelas IX MTSN YPPS Sukamiskin Bandung pada tiap aspek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan teknik purposive sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 86 orang siswa kelas IX MTs YPPS Sukamiskin Bandunga. Alat ukur memiliki 32 item valid berdasarkan norma Croncbach’s Alpha. Hasil penelitian berdasarkan pengolahan data menggunakan analisis deskriptif dengan statistik presentase dan distribusi frekuensi, diperoleh data bahwa 61, 6 % (53 siswa) memiliki kecerdasan emosi tinggi, 38,4% (33 siswa) memiliki kecerdasan emosi sedang, dan 0% (tidak ada siswa) memiliki kecerdasan emosi rendah. Dengan dimensi tertinggi adalah memotivasi diri dan terendah yaitu kesadaran diri. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/11720/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2018 Prosiding Psikologi |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 4, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2018); 1044-1050 |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 4, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2018); 1044-1050 |
|
dc.source |
2460-6448 |
|
dc.subject |
psikologi |
|
dc.subject |
Studi Deskriptif, Kecerdasan emosi, MTs YPPS Sukamiskin Bandung |
|
dc.subject |
Mts YPPS SUkamiskin Bandung |
|
dc.subject |
Descriptive Study, Emotional Intelligence, MTs YPPS Sukamiskin Bandung. Studi Deskriptif, Kecerdasan emosi, MTs YPPS Sukamiskin Bandung. |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah YPPS Sukamiskin Bandung |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Kecerdasan Emosional Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah YPPS Sukamiskin Bandung Descriptive Study of Emotional Intelligence of Students in Grade IX of Madrasah Tsanawiyah YPPS Sukamiskin Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
kuantitatif |
|
dc.type |
Studi Deskriptif |
|