Abstract. College students year of 2013 in Faculty of Economy University X Bandung feel unsatisfied with their self, that is caused by how unsatisfied they feel towards the personality they had so the also feel it hard to get attention from their friends and make them really easy to be affected by their friends including in the way how they dress.To increase their self esteem they buy up to date fashion items to support their appearance and self-assesment because that is the thing that being considered by their environment. The purpose of this research is to know how closely the relationship between self esteem and impulse buying college students year of 2013 in Faculty of Economy University X Bandung. The method that used is corellational method with the amount of subject is 38 persons. The standard measuring tool for self esteem is adapted from the theory of Coopersmith (1967),“Coopersmith Self-Esteem Inventory”, and the standard measuring tools for impulse buying is adapted from the Verplanken theory (2001),“The Impulse buying tendencies scale”. According to processed data by Rank Spearman corellation, there are a negative significance relationship between self esteem and impulse buying (rs = -0,516).Abstrak. Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung merasa tidak puas dengan dirinya, hal tersebut disebabkan karena mereka merasa kurang puas dengan kepribadian yang mereka miliki, sehingga mereka juga merasa sulit untuk diperhatikan oleh teman-temannya sehingga membuat mereka mudah terpengaruh oleh teman-temannya, termasuk cara berpakainnya. Untuk meningkatkan penghargaan diri mereka melakukan pembelian produk fashion yang up to date untuk menunjang penampilan mereka dan meningkatkan rasa penilaian diri karena diperhatikan oleh lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan self esteem dengan impulse buying mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung. Metode yang digunakan adalah metode korelasional dengan jumlah subjek sebanyak 38 orang. Alat ukur baku self esteem diadaptasi dari teori Coopersmith (1967) yaitu “Coopersmith Self-Esteem Inventory”, dan alat ukur baku impulse buying yang diadaptasi dari teori Verplanken (2001) yaitu “the impulse buying tendency scale”. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan korelasi Rank Spearman didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara self esteem dengan impulse buying (rs = -0,516).
Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung merasa tidak puas dengan dirinya, hal tersebut disebabkan karena mereka merasa kurang puas dengan kepribadian yang mereka miliki, sehingga mereka juga merasa sulit untuk diperhatikan oleh teman-temannya sehingga membuat mereka mudah terpengaruh oleh teman-temannya, termasuk cara berpakainnya. Untuk meningkatkan penghargaan diri mereka melakukan pembelian produk fashion yang up to date untuk menunjang penampilan mereka dan meningkatkan rasa penilaian diri karena diperhatikan oleh lingkungannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa erat hubungan self esteem dengan impulse buying mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Ekonomi Universitas X Bandung. Metode yang digunakan adalah metode korelasional dengan jumlah subjek sebanyak 38 orang. Alat ukur baku self esteem diadaptasi dari teori Coopersmith (1967) yaitu “Coopersmith Self-Esteem Inventory”, dan alat ukur baku impulse buying yang diadaptasi dari teori Verplanken (2001) yaitu “the impulse buying tendency scale”. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan korelasi Rank Spearman didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara self esteem dengan impulse buying (rs = -0,516).