Universitas Islam Bandung Repository

Eudaimonic Well-Being Atlet Tuna Daksa di National Paralympic Commitee Indonesia Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Psikologi
dc.contributor
dc.creator Refado, Army
dc.creator Diantina, Fanni Putri
dc.date 2018-01-26
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:18:54Z
dc.date.available 2019-09-10T02:18:54Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9402
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21353
dc.description Abstract. Essentially, every individual can express one’s self creatively and realize one’s full potential, so can people with physical disability. Unlike people with physical disabilities in general, those who are members of NPCI Bandung are able to express their true selves, develop their potentials, have a purpose in life which is to be an athlete, try to optimally participate in training to maximize their abilities, fully engage in every exercise, and also enjoy every exercise as to fully express themselves. These types of behavior by Waterman (2010) are described as Eudaimonic Well-being (EWB) which includes the components of Self discovery, Perceived development of one's best potentials, the Sense of Purpose and Meaning in Life, the Investment of Significant Effort in Pursuit of Excellence, Intense Involvement in Activities, and Enjoyment of Activities as Personally Expressive. This research is aimed to describe an idea of EWB on athletes with physical disabilities at Bandung’s National Paralympic Committee of Indonesia. After performing calculations and procedures on 35 athletes with physical disabilities in NPCI Bandung with measuring instruments compiled by Waterman in The Questionnaire for Eudaimonic Well-Being, it is concluded that 27 (77%) of athletes with physical disability in NPCI Bandung reached EWB’s condition, while 8 others (23%) did not reach EWB’s condition and all female athletes had better EWB’s level compared to male. The EWB’s component which was mostly perceived was perceived one's best potentials, while the least one was A sense of purpose and meaning in life and Investment of significant effort in pursuit excellence.Keywords: eudaimonic well-being, disabled athletes, disability Abstrak. Pada dasarnya setiap individu dapat mengekspresikan diri secara kreatif dan merealisasikan potensi secara utuh tidak terkecuali penyandang tuna daksa. Tidak seperti penyandang tuna daksa secara umum para tuna daksa yang tergabung dalam NPCI kota Bandung ini mampu mengekspresikan diri mereka yang sebenarnya, mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, mempunyai tujuan hidup yaitu menjadi atlet, berupaya secara optimal dalam latihan untuk memaksimalkan setiap kemampuan yang dimiliki, terlibat secara penuh dalam setiap latihan, dan menikmati setiap latihan sehingga dapat mengekspresikan diri mereka seutuhnya. Perilaku-perilaku tersebut oleh Waterman (2010) dijelaskan sebagai eudaimonic well-being (EWB) yang meliputi komponen-komponen Self discovery, Perceived development one’s best potentials, A Sense of Purpose and Meaning in Life, Investment of Significant Effort in Pursuit of Excellence, Intense Involvement in Activities, dan Enjoyment of Activities as Personally Expressive. Penelitian ini ingin mendapatkan gambaran mengenai EWB pada atlet tuna daksa di National Paralympic Committee Indonesia Kota Bandung. Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan pada 35 atlet tuna daksa di NPCI kota Bandung dengan alat ukur yang disusun oleh Waterman dalam The Questionnaire for Eudaimonic Well-Being diketahui bahwa 27 (77%) atlet tuna daksa yang ada di NPCI kota Bandung mencapai kondisi EWB, sedangkan 8 orang lainnya yaitu 23% tidak mencapai kondisi EWB serta seluruh atlet perempuan lebih memiliki tingkat EWB lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Komponen EWB yang paling banyak dirasakan yaitu perceived one’s best potentials sedangkan yang paling tidak banyak dirasakan oleh atlet tuna daksa yaitu A sense of purpose and meaning in life dan Investment of significant effort in pursuit excellence.Kata kunci : eudaimonic well-being, atlet tuna daksa, tuna daksa
dc.description Abstrak. Pada dasarnya setiap individu dapat mengekspresikan diri secara kreatif dan merealisasikan potensi secara utuh tidak terkecuali penyandang tuna daksa. Tidak seperti penyandang tuna daksa secara umum para tuna daksa yang tergabung dalam NPCI kota Bandung ini mampu mengekspresikan diri mereka yang sebenarnya, mampu mengembangkan potensi yang dimiliki, mempunyai tujuan hidup yaitu menjadi atlet, berupaya secara optimal dalam latihan untuk memaksimalkan setiap kemampuan yang dimiliki, terlibat secara penuh dalam setiap latihan, dan menikmati setiap latihan sehingga dapat mengekspresikan diri mereka seutuhnya. Perilaku-perilaku tersebut oleh Waterman (2010) dijelaskan sebagai eudaimonic well-being (EWB) yang meliputi komponen-komponen Self discovery, Perceived development one’s best potentials, A Sense of Purpose and Meaning in Life, Investment of Significant Effort in Pursuit of Excellence, Intense Involvement in Activities, dan Enjoyment of Activities as Personally Expressive. Penelitian ini ingin mendapatkan gambaran mengenai EWB pada atlet tuna daksa di National Paralympic Committee Indonesia Kota Bandung. Setelah melakukan perhitungan dan pengolahan pada 35 atlet tuna daksa di NPCI kota Bandung dengan alat ukur yang disusun oleh Waterman dalam The Questionnaire for Eudaimonic Well-Being diketahui bahwa 27 (77%) atlet tuna daksa yang ada di NPCI kota Bandung mencapai kondisi EWB, sedangkan 8 orang lainnya yaitu 23% tidak mencapai kondisi EWB serta seluruh atlet perempuan lebih memiliki tingkat EWB lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Komponen EWB yang paling banyak dirasakan yaitu perceived one’s best potentials sedangkan yang paling tidak banyak dirasakan oleh atlet tuna daksa yaitu A sense of purpose and meaning in life dan Investment of significant effort in pursuit excellence.Kata kunci : eudaimonic well-being, atlet tuna daksa, tuna daksa
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/9402/pdf
dc.rights Copyright (c) 2018 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 4, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2018); 149-157
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 4, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2018); 149-157
dc.source 2460-6448
dc.subject Psikologi
dc.subject eudaimonic well-being, atlet tuna daksa, tuna daksa
dc.subject Fakultas Psikologi
dc.subject eudaimonic well-being, atlet tuna daksa, tuna daksa
dc.title Eudaimonic Well-Being Atlet Tuna Daksa di National Paralympic Commitee Indonesia Kota Bandung
dc.title EUDAIMONIC WELL-BEING ATLET TUNA DAKSA DI NATIONAL PARALYMPIC COMMITEE INDONESIA KOTA BANDUNG
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type kuantitatif
dc.type


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account