Abstrak: Persalinan sering dianggap sebagai suatu hal yang mengerikan bagi sebagian wanita, karena stigma yang telah terbentuk di kalangan masyarakat bahwa melahirkan itu sakit. Sehingga timbulah perasaan-perasaan khawatir dan cemas yang dirasakan ibu hamil mengenai proses persalinan tersebut. Kecemasan tersebut rentan terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan pertama atau primigravida dan akan semakin intensif seiring dengan mendekatnya waktu persalinan yakni pada trimester akhir atau trimester III. Perasaan khawatir tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan hormon-hormon stres dalam tubuh ibu yang akan berpengaruh pada kaku atau tegangnya otot-otot pada saat akan melakukan persalinan, sehingga dapat berdampak buruk pada ibu dan janin. Oleh karenanya menjelang persalinan ibu hamil diharapkan untuk tenang dan relaks, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan yoga prenatal. Yoga prenatal merupakan olahraga yang memadukan kesehatan antara pikiran, tubuh, dan jiwa ibu hamil dalam menjalani proses kehamilan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalaha metode quasi eksperimental dengan rancangan non-equivalent post-test only control group design.  Tujuannya untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada kelompok yang mengikuti yoga prenatal dan kelompok yang tidak mengikuti yoga prenatal. Alat ukur kecemasan didasarkan pada konsep teori kecemasan dari Gail W. Stuart. Hipotesis yang diajukan adalah jika mengikuti yoga prenatal maka tingkat kecemasan menghadapi persalinan akan semakin rendah. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji statistik Mann-Whitney didapatkan bahwa ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dilihat berdasarkan skor rata-rata tingkat kecemasan bahwa pada kelompok eksperimen memiliki skor rata-rata tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol, artinya ada pengaruh yoga prenatal terhadap tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada primigravida trimester III.