Description:
Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular yang biasanya mempengaruhi paru-paru dan disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. (World Health Organization, 2016). Pasien TB Paru diwajibkan untuk mengkonsumsi obat yang beragam selama 6-9 bulan tanpa putus dapat membuat pasien menjadi jenuh, tidak nyaman, bahkan dapat menimbulkan kerugian lain seperti hilangnya pekerjaan dan munculnya stigma sosial membuat pasien TB Paru merasakan Stress secara psikologis. Hal ini membuat pasien tidak patuh terhadap pengobatannya dan buruknya prognosa penyakit. Di BBKPM Bandung, jumlah pasien yang patuh terhadap pengobatan semakin meningkat setiap tahunnya. Pasien TB Paru merasakan dukungan sosial yang diterimanya membantu dalam mengurangi tingkat stress terhadap penyakit. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan teknik purposive sampling sebanyak 20 pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan Social Suport dengan derajat Stress pada Pasien TB Paru di BBKPM Bandung. Alat ukur yang digunakan merupakan Questionaire yang diadaptasi menggunakan teori Social Support dari Sarafino (2011) dan alat ukur derajat Stress yang diadaptasi dari teori Lazarus (1984). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara Social Support dan derajat Stress (rs=-0,457) artinya, semakin tinggi social support yang diterima pasien TB Paru maka semakin rendah tingkat stressnya.