Abstract. Teenagers who live with parents and teenagers who live in orphanages are certainly different. However they still passed the same phase in their development, especially in terms of autonomy. This autonomy is expected to support and facilitate when they have to grow up to become an adult and have a provision for their future. The role of caregivers in inseparable from autonomy in adolescent because of the attachments that are formed. The purpose of this study is obtain empirical data about how closely the relationship between attachment with autonomy. The subject in this study are teenagers in Nurul Ihsan Orphanage. This study used attachment scale adapted from IPPA (Armsden & Greenberg, 2002) and autonomy which is arranged based on aspects from Steinberg (2009). This study used correlation method. Based on statistical test, correlation coefficient between attachment and autonomy is 0,641. these results illustreate a significant positive relationship with a high degree between attachment and autonomy. It means, when attachment is high they will have a high score on autonomy too.Keywords: Attachment, Autonomy, Adolescent in OrphanageAbstrak. Remaja yang tinggal bersama orang tua dan remaja yang tinggal di panti asuhan tentu berbeda. Namun para remaja itu tetap melewati fase yang sama dalam perkembangannya, khususnya dalam hal kemandirian. Kemandirian tersebut diharapkan dapat menunjang dan memfasilitasi remaja ketika mereka harus tumbuh menjadi dewasa dan memiliki bekal untuk masa depan. Peran pengasuh tidak terlepas dari kemandirian remaja karena adanya attachment yang terbentuk. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data empiris mengenai seberapa erat hubungan antara attachment dengan kemandirian. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja di panti asuhan Nurul Ihsan. Penelitian ini menggunakan alat ukur attachment yang diadaptasi dari IPPA (Armsden & Greenberg, 2002) dan kemandirian yang disusun berdasarkan aspek dari Steinberg (2009). Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,641. Hasil tersebut menggambarkan adanya hubungan positif yang signifikan dengan derajat tinggi antara attachment dengan kemandirian. Artinya, semakin tinggi attachment maka semakin tinggi pula kemandirian.Kata Kunci: Attachment, Kemandirian, Remaja Panti Asuhan
Abstract. Teenagers who live with parents and teenagers who live in orphanages are certainly different. However they still passed the same phase in their development, especially in terms of autonomy. This autonomy is expected to support and facilitate when they have to grow up to become an adult and have a provision for their future. The role of caregivers in inseparable from autonomy in adolescent because of the attachments that are formed. The purpose of this study is obtain empirical data about how closely the relationship between attachment with autonomy. The subject in this study are teenagers in Nurul Ihsan Orphanage. This study used attachment scale adapted from IPPA (Armsden & Greenberg, 2002) and autonomy which is arranged based on aspects from Steinberg (2009). This study used correlation method. Based on statistical test, correlation coefficient between attachment and autonomy is 0,641. these results illustreate a significant positive relationship with a high degree between attachment and autonomy. It means, when attachment is high they will have a high score on autonomy too.Keywords: Attachment, Autonomy, Adolescent in OrphanageAbstrak. Remaja yang tinggal bersama orang tua dan remaja yang tinggal di panti asuhan tentu berbeda. Namun para remaja itu tetap melewati fase yang sama dalam perkembangannya, khususnya dalam hal kemandirian. Kemandirian tersebut diharapkan dapat menunjang dan memfasilitasi remaja ketika mereka harus tumbuh menjadi dewasa dan memiliki bekal untuk masa depan. Peran pengasuh tidak terlepas dari kemandirian remaja karena adanya attachment yang terbentuk. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data empiris mengenai seberapa erat hubungan antara attachment dengan kemandirian. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja di panti asuhan Nurul Ihsan. Penelitian ini menggunakan alat ukur attachment yang diadaptasi dari IPPA (Armsden & Greenberg, 2002) dan kemandirian yang disusun berdasarkan aspek dari Steinberg (2009). Penelitian ini menggunakan metode korelasi. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,641. Hasil tersebut menggambarkan adanya hubungan positif yang signifikan dengan derajat tinggi antara attachment dengan kemandirian. Artinya, semakin tinggi attachment maka semakin tinggi pula kemandirian.Kata Kunci : Attachment, Kemandirian, Remaja Panti Asuhan