Universitas Islam Bandung Repository

Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi pada Anak Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Tiarakusuma, Cindy
dc.creator Rosiana, Dewi
dc.date 2016-08-10
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:39:09Z
dc.date.available 2019-09-10T02:39:09Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3868
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21623
dc.description Abstract. Currently the number of child abuse in Indonesia continues to increase each year, the most common case is sexual abuse. One of sexual abuse case happens to male childrens at Astanajapura village in Cirebon. These events gives an emotional impact and affect their daily behavior. In a depressed state and experiencing severe events, there are children who are able to survive and not give up when facing that situation and tried to rise and get better. This capability is called resilience. Based on this phenomenon, the problem in this research is: How is the resilience among male children sexual abuse victims at Astanajapura village in Cirebon?. Researcher using a descriptive study method with 9 respondents. Measuring instrument that used in this study was the questionnaire of resilience created by Michael Ungar and translated by Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si. Data analysis technique used in this research is descriptive analysis techniques. The results of this study are: (1) 8 persons have high resilience. (2) One person have low resilience. (3) The highest factor of this resilience is the environment factor. Abstrak. Saat ini angka kekerasan terhadap anak di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, kasus kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kasus kekerasan seksual. Salah satunya adalah yang terjadi pada anak laki-laki di Desa Astanajapura Kabupaten Cirebon. Kejadian tersebut memberikan dampak emosional juga pada perilaku mereka sehari-hari. Dalam keadaan tertekan dan mengalami kejadian yang berat, terdapat anak-anak yang mampu untuk bertahan dan tidak menyerah saat menghadapi kejadian yang menimpanya serta berusaha untuk bangkit dari keadaan tersebut dan menjadi lebih baik. Kemampuan ini disebut resiliensi. Berdasarkan fenomena tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran resiliensi pada anak laki-laki korban pelecehan seksual di Desa Astanajapura Kabupaten Cirebon?. Peneliti menggunakan metode studi deskriptif dengan responden sebanyak 9 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang diterjemahkan oleh Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si dari kuesioner Resiliensi yang dibuat oleh Michael Ungar. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Sebanyak 8 orang korban memiliki resiliensi tinggi. (2) Satu orang memiliki resiliensi yang rendah. (3) Faktor tertinggi dari resiliensi ini adalah faktor environment.
dc.description Saat ini angka kekerasan terhadap anak di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, kasus kekerasan yang paling banyak terjadi adalah kasus kekerasan seksual. Salah satunya adalah yang terjadi pada anak laki-laki di Desa Astanajapura Kabupaten Cirebon. Kejadian tersebut memberikan dampak emosional juga pada perilaku mereka sehari-hari. Dalam keadaan tertekan dan mengalami kejadian yang berat, terdapat anak-anak yang mampu untuk bertahan dan tidak menyerah saat menghadapi kejadian yang menimpanya serta berusaha untuk bangkit dari keadaan tersebut dan menjadi lebih baik. Kemampuan ini disebut resiliensi. Berdasarkan fenomena tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran resiliensi pada anak laki-laki korban pelecehan seksual di Desa Astanajapura Kabupaten Cirebon?. Peneliti menggunakan metode studi deskriptif dengan responden sebanyak 9 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang diterjemahkan oleh Dr. Ihsana Sabriani Borualogo, M.Si dari kuesioner Resiliensi yang dibuat oleh Michael Ungar. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknis analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Sebanyak 8 orang korban memiliki resiliensi tinggi. (2) Satu orang memiliki resiliensi yang rendah. (3) Faktor tertinggi dari resiliensi ini adalah faktor environment.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3868/pdf
dc.rights Copyright (c) 2016 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 676-681
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 2, No 2, Prosiding Psikologi (Agustus, 2016); 676-681
dc.source 2460-6448
dc.subject Proceedings of Psychology
dc.subject resilience, sexual abuse, children
dc.subject Psikologi
dc.subject resiliensi, pelecehan seksual, anak-anak
dc.title Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi pada Anak Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual
dc.title Studi Deskriptif Mengenai Resiliensi pada Anak Laki-Laki Korban Pelecehan Seksual
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type qualitative
dc.type kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account