Abstract. Blind People is one of the social problems faced in Indonesia. Visually impaired people are viewednegative by the people so that the visually impaired people feel discriminated against by the environment. There are various causes of visual impairment, such as genetic factor and due to external factors like accidents, sickness, visual decreasing and many more. Visually impaired people, get support from PSBN Wyata Guna and they define the support differently. Their definitions are related to their self-concept. The visually impaired people can accept theircondition, independent, describing themself as advantageouseven though they arevisually impaired. The purpose of this study was to obtain empirical data on the closeness of the correlationof community Social Support and self concept on visually impaired people in PSBN Wyata Guna Bandung. The theories used in this study are Social Support by Sarafino (2011) and Self-concept by Calhoun (1990). The method used is the Spearman Rank correlation with a population of 20 people. Retrieval of data for social support is done by using an instrument constructed by the researcher based on the concept of the theory by Sarafino (2011), which consists 55 items. Collecting data on the selfconcept is done by using an instrument constructed by the researcher based on the concept of the theory by Calhoun (1990), which consists 39 items. The results showed the correlation between community social support and selfconcept has a positive correlation with strong closeness (r = 0,798),the correlation between the information support andself concept has a strong closeness (r = 0.780), the correlation between network support and the self-concept has a strong closeness (r = 0.734), correlationbetween emotional support or esteem supportand the self concept has a moderate closeness (r = 0.645), the correlation between the instrumental support and self concept has a moderate closeness (r = 0.585).Abstrak. Tunanetra merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi di Indonesia. Tunanetra di pandang negatif oleh masyarakat sehingga tunanetra merasa di diskriminasi oleh lingkungan. Terdapat berbagai penyebab tunanetra yaitu bawaan lahir dan karena faktor eksternal seperti kecelakaan, penyakit, penurunan dan lainnya. Tunanetra mendapatkan dukungan dari PSBN Wyata Guna dan memaknakan dukungan tersebut secara berbeda. Pemaknaan tersebut berhubungan dengan konsep diri pada tunanetra. Tunanetra dapat menerima keadaan diri, mandiri dan melihat kelebihan pada diri meski mereka tunanetra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai keeratan hubungan dukungan sosial komunitas dengan konsep diri pada pria penyandang tunanetra mantan awas di PSBN Wyata Guna Bandung. Konsep teori yang digunakan yaitu Dukungan Sosial dikemukakan oleh Sarafino (2011) dan Konsep Diri dikemukakan oleh Calhoun (1990). Metode yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dengan jumlah populasi 20 orang. Pengambilan data pada variabel Dukungan Sosial dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan konsep teori dari Sarafino (2011) yang terdiri dari 55 item. Pengambilan data pada variabel konsep diri dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan konsep teori dari Calhoun (1990) yang terdiri dari 39 item. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri yang memiliki korelasi positif dengan keeratan kuat (r= 0.798), hubungan antara dukungan informasi dengan konsep diri memiliki keerat yang kuat (r=0,780), hubungan dukungan pertemanan dengan konsep diri memiliki keeratan yang kuat (r=0,734), hubungan dukungan emosional atau dukungan penghargaan dengan konsep diri memiliki keeratan yang sedang (r=0,645), hubungan antara dukungan instrumental dengan konsep diri memiliki keeratan yang sedang (r=0,585).
Tunanetra merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi di Indonesia. Tunanetra di pandang negatif oleh masyarakat sehingga tunanetra merasa di diskriminasi oleh lingkungan. Terdapat berbagai penyebab tunanetra yaitu bawaan lahir dan karena faktor eksternal seperti kecelakaan, penyakit, penurunan dan lainnya. Tunanetra mendapatkan dukungan dari PSBN Wyata Guna dan memaknakan dukungan tersebut secara berbeda. Pemaknaan tersebut berhubungan dengan konsep diri pada tunanetra. Tunanetra dapat menerima keadaan diri, mandiri dan melihat kelebihan pada diri meski mereka tunanetra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai keeratan hubungan dukungan sosial komunitas dengan konsep diri pada pria penyandang tunanetra mantan awas di PSBN Wyata Guna Bandung. Konsep teori yang digunakan yaitu Dukungan Sosial dikemukakan oleh Sarafino (2011) dan Konsep Diri dikemukakan oleh Calhoun (1990). Metode yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman dengan jumlah populasi 20 orang. Pengambilan data pada variabel Dukungan Sosial dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan konsep teori dari Sarafino (2011) yang terdiri dari 55 item. Pengambilan data pada variabel konsep diri dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan konsep teori dari Calhoun (1990) yang terdiri dari 39 item. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan konsep diri yang memiliki korelasi positif dengan keeratan kuat (r= 0.798), hubungan antara dukungan informasi dengan konsep diri memiliki keerat yang kuat (r=0,780), hubungan dukungan pertemanan dengan konsep diri memiliki keeratan yang kuat (r=0,734), hubungan dukungan emosional atau dukungan penghargaan dengan konsep diri memiliki keeratan yang sedang (r=0,645), hubungan antara dukungan instrumental dengan konsep diri memiliki keeratan yang sedang (r=0,585).