Description:
Relawan Rumah Belajar Sahaja secara sukarela menangani masalah anak jalanan di wilayah Pasar Ciroyom dengan tujuan menghadirkan peran keluarga dan memberikan bekal pendidikan bagi anak-anak jalanan. Relawan-relawan ini menghadapi kesulitan-kesulitan dalam memenuhi tujuannya yang bersumber dari anak jalanannya, karakter anak jalanan yang berbeda terutama karena ‘ngelem’, masalah keluarga atau sekolah anak, tuntutan-tuntutan dari Rumah Belajar Sahaja, dan latar belakang pribadi relawan sendiri. Beberapa relawan tetap berjuang dan gigih menghadapi kesulitan tersebut, sementara yang lain berhenti dan menyerah. Hal tersebut menggambarkan bagaimana kemampuannya dalam menghadapi kesulitan yang terjadi dalam kehidupan (Adversity quotient). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data empiris mengenai gambaran Adversity quotient pada Relawan Rumah Belajar Sahaja Ciroyom. Penelitian populasi dilakukan pada 19 Relawan Rumah Belajar Sahaja menggunakan metode deskriptif dengan alat ukur Adversity Response Profile dengan rentang validitas 0.304 -0.710 dan reabilitas 0.783. Hasil dari penelitian ini menunjukan 16% relawan berada pada kategori dengan Adversity quotient yang tinggi (Climbers), 68% relawan pada kategori Adversity quotient yang sedang (Campers), dan 16% relawan pada kategori Adversity quotient yang rendah (Quitters). Sebagian besar relawan menghadapi kesulitan dalam mencapai tujuan Rumah Belajar Sahaja namun sampai tahap tertentu relawan-relawan ini merasa telah berhasil dan berhenti. Dimensi dominan pada Adversity quotient tinggi yaitu reach, dimensi dominan control pada Adversity quotient sedang, dan dominan origin ownership pada Adversity quotient sedang.