Description:
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menjadi masa dewasa. Santri kelas VIII SMP Al- Aqsha Jatinangor termasuk dalam remaja awal. SMP Al- Aqsha merupakan salah satu sekolah favorite di wilayah kabupaten Sumedang, dimana visi sekolah ini yaitu ingin menjadi sekolah menengah pertama yang unggul dan kompetitif pada aspek ilmu pengetahuan dan ilmu agama tingkat jawa barat. Sedangkan misi dari sekolah ini adalah membangun ukhuwah islamiyah dan akhlakul karimah di lingkungan pesantren dan di tengah masyarakat. Namun visi dan misi tersebut belum sepenuhnya terwujud, hal ini dikarenakan masih banyaknya santri yang melakukan pelanggaran dan berprilaku buruk di sekolah antara lain membolos, mencuri, merokok, berkelahi dengan teman, mencontek, pura-pura sakit, tidak mengikuti ekstrakurikuler wajib sekolah. Santri melakukan pelanggaran tersebut bersama dengan teman-teman sekelasnya. Mereka berpikir melakukan pelanggaran bersama dengan temannya dianggap sebagai hal yang biasa. Mereka melakukan hal tersebut untuk menyatakan rasa setia kawannya dan takut dijauhi oleh temannya sehingga mereka segan untuk menolak ketika temannya membujuk untuk melakukan pelanggaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai seberapa besar hubungan antara sikap terhadap peran teman sebaya dengan penyesuaian sosial di sekolah pada santri kelas VIII SMP Al-aqsha Jatinangor. Metode dalam penelitian ini yaitu metode korelasional. Penelitian ini adalah penelitian populasi dengan jumlah subjek sebanyak 72 orang dengan kriteria sudah melakukan pelanggaran sebanyak 3 kali atau lebih. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu semakin positif sikap terhadap peran teman sebaya maka semakin buruk penyesuaian sosial di sekolah pada santri kelas VIII SMP Al-aqsha Jatinangor. Hasil pengolahan data statistik diperoleh rs = - 0,712 yang menunjukkan adanya hubungan yang kuat dengan arah hubungan negatif antara sikap terhadap peran teman sebaya dengan penyesuaian sosial di sekolah pada santri kelas VIII SMP Al-Aqsha Jatinangor.