dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Gustiana, Kintan Maulidia Wulandari |
|
dc.creator |
Pudjiastuti, Endang |
|
dc.date |
2016-02-20 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-10T02:39:15Z |
|
dc.date.available |
2019-09-10T02:39:15Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3107 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/21690 |
|
dc.description |
Autism is development disability that generally appears in the first 3 years in life includes inertness in communication, social interaction. Autistic children look failed to build interpersonal relationship such as irresponsive to the people and children around them. Self acceptance is an attitude to accept other people as they are integratively without any judgement and consideration. The acceptance behaviour and attitude is quite helpful for disability children development. However, it is not easy for the mothers to accept their children when they are diagnosed as autistic children. The mothers have to get through some processes to have self acceptance. Those processed are denial, anger, bargaining, depression and acceptance. The objective of the study is to describe self acceptance of mothers who have autistic children. This is a qualitative descriptive study with 20 mothers as the sample. A questionnaire is used as the data collection instrument. Acceptance happens on someone who can face reality rather than someone who gives up and hopeless. Before achieving acceptance level an individual must get through some stages; they are denial, anger, bargainning, depression, and acceptance. Self acceptancle is also influenced by age, education and number of children. The results show that there are 8 mothers with 2 children have high self acceptance Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang memiliki self. 7 mothers have S1 degree and 1 mother has D3 degree. 7 mothers (58%) have high self acceptance in the age of 30-40, and 1 mother (12,5%) in the age of 20-30. |
|
dc.description |
Autisme adalah ketidakmampuan perkembangan yang pada umumnya muncul pada 3 tahun pertama dalam kehidupan, dimana gangguan ini meliputi keterlambatan bidang komunikasi, interaksi sosial. Anak yang mengalami gangguan autisme ini menunjukan kegagalan membina hubungan interpersonal yang ditandai dengan kurangnya respon terhadap orang-orang dan anak-anak di sekitarnya. Self acceptance merupakan sikap dimana seseorang menerima orang lain apa adanya secara keseluruhan, tanpa disertai penilaian atau pertimbangan lainnya. Apabila dalam keluarga terutama pada ibu ada penerimaan, maka dapat membantu dalam pengasuhan dan akan mendukung perkembangan anak. Namun tidak mudah bagi seorang ibu dapat menerima kondisi anaknya ketika terdiagnosa autism, ibu akan melalui beberapa proses yang akhirnya ibu dapat membuat ibu memiliki self acceptance. Proses-proses tersebut adalah denial, anger, bargaining, depression dan acceptance.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai self acceptance ibu yang memiliki anak terdiagnosa autism. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini sebanyak 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Acceptance terjadi bila seseorang mampu menghadapi kenyataan daripada hanya menyerah dan tidak ada harapan. Sebelum mencapai pada tahap acceptance individu akan melalui beberapa tahapan, diantaranya adalah tahap denial, anger, bargainning, depression, dan acceptance. Adanya penerimaan diri dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan jumlah anak. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang memiliki self acceptance tinggi adalah 8 orang ibu yang memiliki 2 orang anak. 7 orang diantaranyamenempuh pendidikan hingga S1 dan 1 orang ibu menempuh pendidikan hingga D3. 7 (58%) ibu yang memiliki self acceptance tinggi berada pada usia 30-40 tahun, dan 1 (12,5%) ibu yang berusia 20-30 tahun. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/3107/pdf |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2016); 347-352 |
|
dc.source |
Prosiding Psikologi; Vol 2, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2016); 347-352 |
|
dc.source |
2460-6448 |
|
dc.subject |
Proceedings of Psychology |
|
dc.subject |
Self acceptance, Autism, mothers acceptance factors. |
|
dc.subject |
Psikologi |
|
dc.subject |
Self acceptance, Autism, Faktor penerimaan ibu. |
|
dc.title |
Descriptive study of self acceptance process on mothers of autistic children in Tarapatra foundation Padalarang. |
|
dc.title |
Studi Deskriptif Mengenai Proses Self Acceptance pada Ibu yang Memiliki Anak Autisme di Yayasan Tarapatra Padalarang |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Quantitative |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|