Universitas Islam Bandung Repository

Studi Deskriptif Mengenai Pengalaman Flow dalam Olahraga BMX di Komunitas Bandung BMX

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Dwiyanto, Sabanjaka
dc.creator Wahyudi, Hedi
dc.date 2017-01-25
dc.date.accessioned 2019-09-10T02:39:24Z
dc.date.available 2019-09-10T02:39:24Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6042
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/21808
dc.description Abstract. BMX is one of the extreme sports. This particular sport has a high risk for injury. In addition, BMX is not a cheap sports which means it needs a lot of money to perform BMX activities. Those facts doesn't stop 9 BMX player in Bandung BMX Community who've been in this sport for 6 years in average. Most of BMX players had an experience in both major and minor injuries, and frustration that stopped them, but not for these 9 BMX player. They think that the risks in the BMX sports are something challenging, and they feel like they're able to take control of those challenges. They also feel that BMX activities give them happiness and pleasure. Those players also feel that the way the time passing by while they do BMX is unusual. Those things indicates the existence of flow experience. Flow experience is a condition where individual really focused in their activity so that they can "dissolved" in it. This flow experience consists of 9 dimension, challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, and autotelic experience. This flow experience can make BMX players happier. by experiencing flow, their skill can also improved. This research used descriptive study method with 9 BMX players as a subject. The measuring instrument used in this research is Flow State Scale. The results obtained from this study are all nine BMX players experienced flow, with six of them are experienced an intense flow experience. three of them didn't experience the dimension of action-awareness merging, concentration on the task at hand, and loss of self-consciousness. Abstrak. Olahraga BMX merupakan salah satu olahraga ekstrim, dimana olahraga ini memiliki resiko cedera yang tinggi, tidak hanya itu, untuk dapat melakukan kegiatan BMX, seseorang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun begitu, terdapat sembilan orang pemain BMX di komunitas Bandung BMX yang masih menggeluti olahraga ini hingga saat ini. Dari sembilan orang tersebut, rata-rata sudah memiliki pengalaman dalam kegiatan ini selama enam tahun. Tidak sedikit dari para pemain yang pernah mengalami cedera berat dan frustasi hingga berhenti untuk melanjutkan kegiatan ini, namun untuk pemain BMX ini, mereka menganggap bahwa resiko-resiko yang ada di BMX merupakan sesuatu yang menantang dan para pemain juga merasa bahwa mereka mampu menguasai rintangan-rintangan yang ada dan merasa bahwa olahraga ini membuat mereka merasa nikmat dan bahagia, para pemain juga merasakan bahwa seolah-olah waktu yang mereka jalani berjalan tidak seperti biasanya. Hal yang para pemain BMX kemukakan tersebut mengindikasikan adanya pengalaman flow. Pengalaman flow merupakan keadaan dimana seseorang sangat fokus pada aktivitasnya sehingga mereka benar-benar "hanyut" didalam aktivitasnya tersebut. Pengalaman flow ini memiliki sembilan dimensi, yaitu challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, dan autotelic experience. Pengalaman flow ini dapat membuat seseorang merasa bahagia pada satu aktivitas yang dilakukannya, selain itu dengan merasakan pengalaman flow ini, dapat membuat seseorang  mengalami peningkatan skill. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif, dimana memiliki sembilan orang subjek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Flow State Scale (FSS) yang diberikan kepada para pemain BMX yang sebelumnya mengindikasikan adanya pengalaman flow yang dirasakan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sembilan orang pemain BMX semuanya mengalami flow, dimana enam orang mengalami flow intens dan tiga orang lagi mengalami flow tidak intens. Dimensi yang tidak dialami oleh pemain yang mengalami flow tidak intens adalah action awreness-merging, concentration on the task at hand dan loss of self-consciousness.
dc.description Olahraga BMX merupakan salah satu olahraga ekstrim, dimana olahraga ini memiliki resiko cedera yang tinggi, tidak hanya itu, untuk dapat melakukan kegiatan BMX, seseorang harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun begitu, terdapat sembilan orang pemain BMX di komunitas Bandung BMX yang masih menggeluti olahraga ini hingga saat ini. Dari sembilan orang tersebut, rata-rata sudah memiliki pengalaman dalam kegiatan ini selama enam tahun. Tidak sedikit dari para pemain yang pernah mengalami cedera berat dan frustasi hingga berhenti untuk melanjutkan kegiatan ini, namun untuk pemain BMX ini, mereka menganggap bahwa resiko-resiko yang ada di BMX merupakan sesuatu yang menantang dan para pemain juga merasa bahwa mereka mampu menguasai rintangan-rintangan yang ada dan merasa bahwa olahraga ini membuat mereka merasa nikmat dan bahagia, para pemain juga merasakan bahwa seolah-olah waktu yang mereka jalani berjalan tidak seperti biasanya. Hal yang para pemain BMX kemukakan tersebut mengindikasikan adanya pengalaman flow. Pengalaman flow merupakan keadaan dimana seseorang sangat fokus pada aktivitasnya sehingga mereka benar-benar "hanyut" didalam aktivitasnya tersebut. Pengalaman flow ini memiliki sembilan dimensi, yaitu challenge-skill balance, action-awareness merging, clear goals, unambiguous feedback, concentration on the task at hand, sense of control, loss of self-consciousness, transformation of time, dan autotelic experience. Pengalaman flow ini dapat membuat seseorang merasa bahagia pada satu aktivitas yang dilakukannya, selain itu dengan merasakan pengalaman flow ini, dapat membuat seseorang  mengalami peningkatan skill. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif, dimana memiliki sembilan orang subjek. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Flow State Scale (FSS) yang diberikan kepada para pemain BMX yang sebelumnya mengindikasikan adanya pengalaman flow yang dirasakan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sembilan orang pemain BMX semuanya mengalami flow, dimana enam orang mengalami flow intens dan tiga orang lagi mengalami flow tidak intens. Dimensi yang tidak dialami oleh pemain yang mengalami flow tidak intens adalah action awreness-merging, concentration on the task at hand dan loss of self-consciousness.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6042/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Psikologi
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 3, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2017); 241-245
dc.source Prosiding Psikologi; Vol 3, No 1, Prosiding Psikologi (Februari, 2017); 241-245
dc.source 2460-6448
dc.subject
dc.subject Descriptive, Flow Experience, BMX
dc.subject positif psikologi
dc.subject Deskriptif, Pengalaman Flow, BMX
dc.title Studi Deskriptif Mengenai Pengalaman Flow dalam Olahraga BMX di Komunitas Bandung BMX
dc.title Studi Deskriptif Mengenai Pengalaman Flow dalam Olahraga BMX di Komunitas Bandung BMX
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type
dc.type STUDI DESKRIPTIF


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Psikologi [970]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Psikologi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account