Description:
Abstract. Bread is commonly food consumed by the people. Yet the food preservation of bread would only take 3 days. Some producers use preservatives to prolong its resilience this is caused by the high amount of water cintaining in bread that stimuate the growth of fungi rapidly. This research is aimed to prove the influence of ginger emprit (Zingiber officinale var amarum) adding of calcium propionat and to the treatment without the two. The result of this experiment is that bread with 0,2% additional Ginger emprit can be longer lasting then those without Ginger emprit and calcium propionat. The result of evalution shows that bread with ginger emprit addition contains 34.7% water, 1.6% ash and microbe pollutant by using Fungus/Yeast Count method of 0.8x102 with maximum limit of pollutant microbe of 104. According to the result found, ginger emprit addition has been suitable for SNI NO. 01-384-1995 in the test of water level, ash level and pollutant microbe by using Fungus/Yeast Count method.Keywords : Zingiber officinale var amarum, Calcium propionat, Bread preservatives Abstrak. Roti merupakan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun masa simpan roti diperkirakan hanya selama 3 hari saja. Sehingga beberapa produsen menggunakan pengawet untuk memperpanjang masa simpannya. Hal ini disebabkan karena kandungan air pada roti yang tinggi sehingga pertumbuhan jamur pada roti sangat cepat. Penelitian ini bertujuan ntuk melihat pengaruh penambahan jahe emprit pada masa simpan roti dengan membandingkan masa simpan roti dengan penambahan pengawet kalsium propionat dan masa simpan roti tanpa penambahan jahe emprit dan pengawet kalsium popionat. Hasil penelitian diperoleh bahwa roti dengan penambahan jahe emprit 0,2% dapat bertahan lebih lama daripada roti tanpa penambahan jahe dan kalsium propionat namun belum dapat menyeimbangi masa simpan dari roti dengan penambahan pengawet kalsium propionat. Hasil evaluasi menunjukkan roti dengan penambahan jahe emprit memiliki kadar air 34.7%, kadar abu 1,6%, dan cemaran mikroba dengan menggunakan metode angka kapang khamir sebanyak 0.8x102 dengan batas maksimal cemaran mikroba 104. Menurut hasil yang didapat roti dengan penambahan jahe emprit telah memenuhi persyaratan SNI No. 01-3840-1995 dalam hal uji kadar air, kadar abu, dan cemaran mikroba dengan metode angka kapang khamir (AKK).Kata Kunci: Jahe emprit, Kalsium propionat, Pengawet Roti