Universitas Islam Bandung Repository

The Concept of Sunday Market Structuring in East Bandung Region

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Vaughan, Agysthia
dc.creator Akliyah, Lely Syiddatul
dc.date 2016-02-23
dc.date.accessioned 2019-09-11T03:05:40Z
dc.date.available 2019-09-11T03:05:40Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/3229
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/22132
dc.description Sunday market activity covers activities and transactions processes of buying and selling between merchants as manufacturers and the public as consumers. The traders sell their goods for profit while society as a buyer will get the necessities of life. However, this weekly market activity causes problems such as congestion, waste, and concern for cleanliness. The concept of structuring the Sunday market in East Bandung Region is a conceptual arrangement that aims to realize clean, comfortable, and orderly Sunday market. Its arrangement refers to the concept of street vendors in Japan and the Bandung Regional Regulation 4 of 2011 regarding the Arrangement and Development of Street Vendors. The method used to support the analysis in the drafting arrangement Sunday market in East Bandung Region was qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis was used by describing the weekly market presence while the qualitative analysis employing ArcGIS software to create the design concept of the arrangement. The SPSS Crosstab Analysis methods look at the relationship between the characteristics of the sellers and buyers with the presence of the Sunday market. The data were entered into cross tabulation analysis consists of three characteristics, namely social, economic, and market structuring. The concepts are intended at three locations in East Bandung Region which include Cipadung Village Road, East Venus Complex Road, and Kiaracondong Road to realize the weekly markets that are neat and orderly as the use of a means of selling has been arranged so that the level of congestion caused and garbage problems can be minimized. Besides, the visitors who come will be facilitated in seeking traders because it is set the location and position of traders according to the type of merchandise and thus creating Sunday markets that are neat, clean and orderly.
dc.description Kegiatan pasar minggu merupakan kegiatan jual beli dan proses transaksi antara para pedagang sebagai produsen dan masyarakat sebagai konsumen. Para pedagang menjual barang dagangannya demi mendapatkan keuntungan sedangkan masyarakat sebagai pembeli akan mendapatkan kebutuhan hidupnya. Namun kegiatan pasar minggu ini menimbulkan permasalahan seperti kemacetan dan persampahan yang diakibatkan ketidak teraturannya penggunaan sarana berjualan dan kepedulian terhadap kebersihan. Konsep penataan pasar minggu di Kawasan Bandung Timur merupakan suatu konsep penataan yang bertujuan untuk mewujudkan pasar minggu yang bersih rapi, nyaman dan teratur yang mengacu pada konsep penataan pedagang kaki lima di negara Jepang serta mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bandung No.4 Tahun 2011 mengenai Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima. Metode yang digunakan untuk mendukung analisis dalam membuat konsep penataan pasar minggu di Kawasan Bandung Timur yaitu menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan dengan cara mendeskripsikan keberadaan pasar minggu sedangkan analisis kualitatif digunakan dengan software ArcGIS untuk membuat desain konsep penataan pasar minggu dan SPSS metode Crosstab Analisys untuk melihat adanya keterkaitan antara karaktersitik para pedagang dan pembeli dengan keberadaan pasar minggu. Data yang dimasukan kedalam analisis tabulasi silang terdiri dari tiga karakteristik yaitu karakteristik sosial, karakteristik ekonomi, dan karakteristik lingkungan.Konsep penataan pasar minggu di tiga lokasi di Kawasan Bandung Timur yang meliputi Jalan Desa Cipadung, Jalan Komplek Venus Timur dan Jalan Terusan Kiaracondong mewujudkan pasar minggu yang tertata rapi dan teratur karena penggunaan sarana berjualan yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga tingkat kemacetan yang ditimbulkan dan masalah persampahan dapat diminimalisasi. Selain itu para pengunjung yang datang akan dimudahkan dalam mencari para pedagang karena sudah diatur letak dan posisi para pedagang sesuai jenis barang dagangannya sehingga terciptanya pasar minggu yang nyaman, rapih, bersih dan teratur.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/3229/pdf
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 2, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2016); 105-112
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 2, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2016); 105-112
dc.source 2460-6480
dc.subject
dc.subject Structuring Concept, Sunday Market, Street Vendor, East Bandung Region.
dc.subject Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.subject Konsep Penataan, Pasar Minggu, Pedagang Kaki Lima, Kawasan Bandung Timur.
dc.title The Concept of Sunday Market Structuring in East Bandung Region
dc.title Konsep Penataan Pasar Minggu di Kawasan Bandung Timur
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account