Abstract. Acceleration of development in Indonesia is a high priority to be stimulate the development of the area. One of development being initiated by the Government is the development Jatigede Dam on five districts in Sumedang which serves as a source of water rice fields and other sources of hydropower plants as well as to meet the need of raw water resident in Sumedang, Majalengka Regency Indramayu Regency, Cirebon Regency and Cirebon City. In addition to providing the benefits, this development has an impact on the spatial patterns and structures in the area of Sumedang. The impact on the spatial pattern occurs because of changes in land use patterns. While the impact on the spatial structure is a change in growth centers in the region of Sumedang. Changes in the structure of this space because the land settlements, agricultural land, infrastructure and road network in the affected area changed into Jatigede Dam. These changes have a tendency to change the spatial configuration of Sumedang Regency. Hence it is necessary for Space Studies Configuration Changes As the Sumedang District Development Impact Jatigede in the analysis based on the analysis of demographic, economic agglomeration analysis, gravitation analysis, schallogram analysis and continued with progplan analysis and overlay analysis. Based on some of the analysis, configuration changes are seen Sumedang Regency space. These changes occurred in districts hierarchy in Sumedang district which produces a new space configuration in Sumedang. The results of this analysis can be input for Sumedang regency government to be able to provide treatment for every district in Sumedang. Abstrak. Percepatan pembangunan di Indonesia menjadi prioritas utama untuk dapat merangsang perkembangan daerah. Salah satu pembangunan yang sedang digagas oleh pemeritah adalah pembangunan Waduk Jatigede pada lima kecamatan di Kabupaten Sumedang yang berfungsi sebagai sumber air lahan persawahan dan sumber pembangkit listrik tenaga air serta untuk mencukupi kebutuhan air baku penduduk di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Selain memberikan manfaat, pembangunan ini memberikan dampak terhadap pola ruang dan struktur ruang pada Kabupaten Sumedang. Dampak terhadap pola ruang terjadi karena adanya perubahan pola penggunaan lahan. Sedangkan dampak terhadap struktur ruang adalah adanya perubahan pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kabupaten Sumedang. Perubahan struktur ruang ini dikarenakan lahan permukiman penduduk, lahan pertanian, sarana dan prasarana serta jaringan jalan di wilayah terdampak berubah fungsi menjadi Waduk Jatigede. Perubahan ini memiliki kecenderungan merubah konfigurasi ruang dari Kabupaten Sumedang. Oleh Karena itu perlu dilakukan Studi Perubahan Konfigurasi Ruang Kabupaten Sumedang Sebagai Dampak Pembangunan Waduk Jatigede yang di analisis berdasarkan analisis kependudukan, analisis aglomerasi ekonomi, analisis gravitasi, analisis skalogram dan dilanjutkan dengan analisis progplan serta analisis overlay. Berdasarkan beberapa analisis tersebut, Kabupaten Sumedang mengalami perubahan konfigurasi ruang. Perubahan ini terjadi pada hirarki kecamatan dalam Kabupaten Sumedang yang menghasilkan konfigurasi ruang baru di Kabupaten Sumedang. Hasil analisis ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah Kabupaten Sumedang untuk dapat memberikan penanganan bagi setiap kecamatan di Kabupaten Sumedang.
Percepatan pembangunan di Indonesia menjadi prioritas utama untuk dapat merangsang perkembangan daerah. Salah satu pembangunan yang sedang digagas oleh pemeritah adalah pembangunan Waduk Jatigede pada lima kecamatan di Kabupaten Sumedang yang berfungsi sebagai sumber air lahan persawahan dan sumber pembangkit listrik tenaga air serta untuk mencukupi kebutuhan air baku penduduk di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Selain memberikan manfaat, pembangunan ini memberikan dampak terhadap pola ruang dan struktur ruang pada Kabupaten Sumedang. Dampak terhadap pola ruang terjadi karena adanya perubahan pola penggunaan lahan. Sedangkan dampak terhadap struktur ruang adalah adanya perubahan pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kabupaten Sumedang. Perubahan struktur ruang ini dikarenakan lahan permukiman penduduk, lahan pertanian, sarana dan prasarana serta jaringan jalan di wilayah terdampak berubah fungsi menjadi Waduk Jatigede. Perubahan ini memiliki kecenderungan merubah konfigurasi ruang dari Kabupaten Sumedang. Oleh Karena itu perlu dilakukan Studi Perubahan Konfigurasi Ruang Kabupaten Sumedang Sebagai Dampak Pembangunan Waduk Jatigede yang di analisis berdasarkan analisis kependudukan, analisis aglomerasi ekonomi, analisis gravitasi, analisis skalogram dan dilanjutkan dengan analisis progplan serta analisis overlay. Berdasarkan beberapa analisis tersebut, Kabupaten Sumedang mengalami perubahan konfigurasi ruang. Perubahan ini terjadi pada hirarki kecamatan dalam Kabupaten Sumedang yang menghasilkan konfigurasi ruang baru di Kabupaten Sumedang. Hasil analisis ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah Kabupaten Sumedang untuk dapat memberikan penanganan bagi setiap kecamatan di Kabupaten Sumedang.