Description:
Abstract. In accordance with the Regional Spatial Plan of Bandung for 2016 - 2036, Soreang is included in the development strategy of Soreang, one of which is by increasing accessibility, namely the construction of the Soroja Toll Road. In 2017 the SOROJA Toll Road (Soreang - Pasirkoja) was officially inaugurated which relates between Bandung City and Soreang District, Bandung Regency with a length of ± 11 km. The construction of this toll road has an influence on land use change as well. One indication of changes in land use is that the emergence of the built -up area. The purpose of this study is to determine the changes in land use that occurred in 2014 - 2018 around the Soreang toll gate before and after the construction of the toll road. To achieve these objectives, this study uses the spatial approach method and the analysis method before and after using arc data and satellite imagery and identifies the radius of development change in land use from the Soreang Toll gate. From the results of the analysis obtained changes in the land use of the built-up area of 5.7 Ha with an average increase of 1.14% per year and increasingly developing the built area in areas III and IV. This built-up area consists of trade & service area and residential area. However, based on the direction of land use ,it has been determined by the government, the changes that occur around the Soreang Toll gate are still in the utilization area in accordance with the rules of the government of Bandung.Keywords: Identification, Toll Road, Land Use Change, Radius Abstrak. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2036 bahwa Kecamatan Soreang masuk ke dalam strategi pengembangan Kota Soreang salah satunya dengan peningkatan aksesbilitas yaitu pembangunan jalan Tol Soroja. Pada tahun 2017 lalu diresmikan Jalan Tol SOROJA (Soreang – Pasirkoja) yang merupakan penghubung antara Kota Bandung dengan Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung dengan panjang ±11 km. Pembangunan jalan tol ini memberikan pengaruh terhadap perubahan penggunaan lahan. Salah satu indikasi terjadi perubahan penggunaan lahan yaitu munculnya kawasan terbangun. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi pada tahun 2014 – 2018 di sekitar pintu Tol Soreang sebelum dan sesudah adanya pembangunan jalan tol tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut kajian ini menggunakan metode pendekatan spasial dan metode analisis sebelum dan sesudah menggunakan data arcgis dan citra satelit serta mengidentifikasi radius perkembangan perubahan penggunaan lahan dari pintu Tol Soreang. Dari hasil analisis diperoleh perubahan pada penggunaan lahan kawasan terbangun sebesar 5,7 Ha dengan rata–rata peningkatan 1,14% pertahun dan mengalami perkembangan kawasan terbangun di area III dan IV. Kawasan terbangun ini terdiri dari kawasan perdagangan & jasa dan kawasan permukiman. Sedangkan berdasarkan arahan pemanfaatan lahan yang telah ditetapkan pemerintah, perubahan yang terjadi disekitar pintu Tol Soreang masih dalam kawasan pemanfaatan sesuai dengan aturan pemerintah Kabupaten Bandung.Kata kunci: Identifikasi, Jalan Tol, Perubahan Penggunaan Lahan, Radius