dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
NurYasin, Yogha Cahya |
|
dc.creator |
Kurniasari, Nia |
|
dc.date |
2017-01-25 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-11T03:15:30Z |
|
dc.date.available |
2019-09-11T03:15:30Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/5876 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/22305 |
|
dc.description |
Abstract. Cikole village has the characteristics of a mountain village, which is located adjacent to Mount Tangkuban Perahu, The cool climate and fertile village. That is, make Cikole village has potential in the field of artificial nature and travel. In addition, the Village Cikole has potential in the agricultural sector. There are three main commodities in the agricultural sector such as tomato, mustard and little pumpkin. Village Community livelihood Cikole dominated by Farmers, farm workers and traders. Based on potential and existing livelihoods, welfare conditions Cikole village still low. HDI value as the benchmark index Cikole Rural prosperity is 45.28 which means it has a low value. The analysis theory using the theory of local economic development. Local economic development itself is defined as an attempt to rid the society of all the limitations that hamper its efforts to build prosperity. Based on the results of the analysis are determined, the local economic development in the village Cikole need for synergy among institutions in order to facilitate the partnership forum, socialization and training, increase employment through industrial agriculture and tourism, performing processing industries into goods secondary and tertiary, and perform pemaaran the facilitated by the regional Government of West Bandung regency to create opportunities of cooperation between regions.Abstrak. Desa Cikole memiliki karakteristik desa pegunungan, yang terletak berdekatan dengan Gunung Tangkuban Perahu, iklim desa yang sejuk dan subur. Hal tersebut, membuat Desa Cikole ini memiliki potensi dibidang wisata alam dan wisata buatan. Selain itu, Desa Cikole memiliki potensi pada sektor pertanian. Terdapat tiga komoditas utama pada sektor pertanian berupa tomat, sawi dan kabocha. Mata pencaharian Masyarakat Desa Cikole didominasi oleh Petani, buruh tani dan pedagang. Berdasarkan potensi dan mata pencaharian yang ada, kondisi kesejahteraan Desa Cikole masih rendah. Nilai IPM Desa Cikole sebagai patokan indeks kesejahteraan adalah 45,28 yang berarti memiliki nilai rendah. Teori analisis yang digunakan menggunakan teori pengembangan ekonomi lokal. Pengembangan ekonomi lokal sendiri diartikan sebagai upaya untuk membebaskan masyarakat dari semua keterbatasan yang menghambat usahanya guna membangun kesejahteraannya. Berdasarkan hasil analisa yang ditentukan, maka pengembangan ekonomi lokal di Desa Cikole perlu adanya sinergitas antar lembaga guna memfasilitasi forum kemitraan, sosialisasi dan pelatihan, peningkatan lapangan kerja melalui industri pertanian dan agrowisata, melakukan pengolahan hasil industri menjadi barang sekunder dan tersier, serta melakukan pemaaran yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat guna membuka peluang kerja sama antar daerah. |
|
dc.description |
Desa Cikole memiliki karakteristik desa pegunungan, yang terletak berdekatan dengan Gunung Tangkuban Perahu, iklim desa yang sejuk dan subur. Hal tersebut, membuat Desa Cikole ini memiliki potensi dibidang wisata alam dan wisata buatan. Selain itu, Desa Cikole memiliki potensi pada sektor pertanian. Terdapat tiga komoditas utama pada sektor pertanian berupa tomat, sawi dan kabocha. Mata pencaharian Masyarakat Desa Cikole didominasi oleh Petani, buruh tani dan pedagang. Berdasarkan potensi dan mata pencaharian yang ada, kondisi kesejahteraan Desa Cikole masih rendah. Nilai IPM Desa Cikole sebagai patokan indeks kesejahteraan adalah 45,28 yang berarti memiliki nilai rendah. Teori analisis yang digunakan menggunakan teori pengembangan ekonomi lokal. Pengembangan ekonomi lokal sendiri diartikan sebagai upaya untuk membebaskan masyarakat dari semua keterbatasan yang menghambat usahanya guna membangun kesejahteraannya. Berdasarkan hasil analisa yang ditentukan, maka pengembangan ekonomi lokal di Desa Cikole perlu adanya sinergitas antar lembaga guna memfasilitasi forum kemitraan, sosialisasi dan pelatihan, peningkatan lapangan kerja melalui industri pertanian dan agrowisata, melakukan pengolahan hasil industri menjadi barang sekunder dan tersier, serta melakukan pemaaran yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat guna membuka peluang kerja sama antar daerah. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/5876/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2017 Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota |
|
dc.source |
Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 3, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2017); 17-21 |
|
dc.source |
Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 3, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari, 2017); 17-21 |
|
dc.source |
2460-6480 |
|
dc.subject |
Farmasi |
|
dc.subject |
Cikole Village, Agriculture, Local Economic Development |
|
dc.subject |
Perencanaan Wilayah dan Kota |
|
dc.subject |
Desa Cikole, Pertanian |
|
dc.title |
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Desa Cikole Kecamatan Lembang Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal |
|
dc.title |
Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Tani Desa Cikole Kecamatan Lembang Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
kualitatif |
|
dc.type |
Pengembangan Ekonomi Lokal |
|