| dc.description |
Abstract. Every company must be able to anticipate a crisis. Because, if anticipated, the company will be ready to face the crisis. Given the crisis period, it can indirectly affect the decline and even loss of image. The purpose of this study was to find out how the relationship between the crisis after the fall of the Lion Air JT-610 aircraft and the image of the company Lion Air in the eyes of the people of Sukajadi Regency. The method used in this study is a quantitative research method using a correlational approach. In this study, researchers tried to uncover the relationship that occurs between two variables, namely between the crisis variables with image variables. From the results of this study, the correlation between the Post-Fall Crisis of Lion Air JT-610 and Lion Air Company Image obtained a correlation value of 0.634 which showed a significant relationship between the crisis after the fall of Lion Air JT-610 Aircraft and Lion Air Image. Where this result, respondents have external attribution to the company. Respondents considered that the crisis after the fall of the Lion Air JT-610 aircraft, the company was not the cause of an accident so that the company's image was still good in the eyes of the public. Because crises and imagery are closely related, they have a significant relationship where the crisis affects the company's image in the public eye. So the conclusion of this study is that there is a relationship between the crisis after the fall of the Lion Air JT-610 plane and the image of the company Lion Air in the Eyes of the People in Sukajadi Regency. From inferential analysis, it can be seen that Crisis (X) with Image (Y) has a significant relationship. Because the correlation value is positive, meaning that if the Post Lion Air Plane Crisis does not make the company experience a decline in trust, then the image of Lion Air will also remain good.Keywords : Crisis, Image, Lion AirAbstrak. Setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi krisis. Sebab, jika diantisipasi, perusahaan akan siap menghadapi krisis. Mengingat periode krisis, secara tidak langsung dapat mempengaruhi penurunan dan bahkan kehilangan citra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara krisis setelah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dan citra perusahaan Lion Air di mata masyarakat Kecamatan Sukajadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasional. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkap hubungan yang terjadi antara dua variabel, yaitu antara variabel krisis dengan variabel citra. Dari hasil penelitian ini, korelasi antara Krisis Pasca Jatuh Lion Air JT-610 dengan Citra di Mata Masyarakat Kecamatan Sukajadi memperoleh nilai korelasi 0,634 yang menunjukkan hubungan yang signifikan antara krisis setelah jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 dengan citra. Di mana hasil ini, responden memiliki atribusi eksternal ke perusahaan. Responden menilai bahwa krisis setelah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, perusahaan bukanlah penyebab kecelakaan sehingga citra perusahaan masih bagus di mata masyarakat. Karena krisis dan pencitraan terkait erat, mereka memiliki hubungan yang signifikan di mana krisis mempengaruhi citra perusahaan di mata publik. Jadi kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan antara krisis setelah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dan citra perusahaan Lion Air di Mata Masyarakat Kecamatan Sukajadi. Dari analisis inferensial, dapat diketahui bahwa Krisis (X) dengan Citra (Y) memiliki hubungan yang signifikan. Karena nilai korelasinya positif, artinya jika krisis pasca jatuhnya Lion Air JT-610 tidak membuat perusahaan mengalami penurunan kepercayaan, maka citra Lion Air juga akan tetap baik.Kata Kunci : Krisis, Citra, Lion AirKeywords: Crisis, Image, Lion Air |
|